
JAKARTA (Lenteratoday) -Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Zubairi Djoerban mengatakan lebih baik Indonesia menerapkan lockdown menyusul adanya tren peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter-nya pada Selasa (15/6/2021). Kendati mengusulkan lockdown, penerapannya tidak perlu berbeda jauh dengan kebijakan PPKM mikro yang sudah lebih dulu dibuat.
“Didasari melonjaknya kasus Covid-19 dan rawat inap, saya merasa Indonesia butuh istilah baru sebagai ganti PPKM Mikro. Saya rekomendasikan kata lockdown saja agar monitoringnya lebih tegas dan lebih serius—meski isi konten kebijakannya tidak jauh beda dengan PPKM. Terima kasih,” cuitnya.
Pada cuitan sebelumnya, Zubairi juga mengingatkan ancaman virus Corona varian delta yang telah bermutasi menjadi varian delta plus.
"Varian Delta yang sangat menular dari SARS-CoV-2 telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian Delta Plus atau AY.1. Diketahui, Delta Plus ini tahan terhadap terapi antibodi monoklonal yang baru saja disahkan di India. Semoga kita terhindar dan bisa memitigasinya," ujarnya.
Adapun, Satgas Penanganan Covid-19 mencatatkan kenaikan kasus harian yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir, yakni di kisaran 7.000 - 8.000 kasus.
Per 14 Juni, terdapat kasus baru sebanyak 8.189, menjadikan total kasus di Indonesia mencapai 1.919.547. Adapun 237 orang dilaporkan meninggal, menambah catatan kematian sebanyak 53.116.
Di tengah kenaikan kasus Covid-19 secara nasional, negara-negara dihadapkan ancaman baru berupa varian Delta yang berasal dari India (Ist).