
SURABAYA (Lenteratoday) - Ketersediaan bed di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya masih cukup banyak. Dari 400 bed yang ada, sekarang terisi 110 pasien, jadi masih ada sisa 290 bed.
"Jika pasien sudah 300, sesuai ketentuan WHO diangap penuh karena mencapai 70% kapasitas bed. Tentunya akan dilakukan langkah langkah lanjutan," ujar penanggung jawab RSLI Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara., dalam konferensi pers, Selasa (8/6/2021).
Terkait perkembangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi Covid 19, lanjut dr Nalendra, hingga saat ini data di Relawan Pendamping RSLI setidaknya sudah 12.776 PMI masuk Jatim. Mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei.
"Sekarang RSLI sudah mulai menerima 1 pasien dari tempat kerja di Turki, artinya gelombang kedatangan dari Timur Tengah sudah mulai masuk, dan tetap perlu diwaspadai. Dari jumlah itu, yang terkonfirmasi positif dan dikirimkan ke RSLI sejumlah 151 orang," tuturnya.
"Sesuai peraturan Kemenkes terbaru, mereka yang positif akan dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari, tergantung kondisinya, termasuk tes PCR negatif, dan akan dinyatakan sembuh dalam kewenangan Dokter Penanggungjawab Pasien," imbuhnya.
Mengantisipasi adanya varian baru, kata dr Nalendra, RSLI terus mengirimkan sampel untuk pasien yang patut diduga terpapar varian baru, apabila CT Value dibawah 25, sehingga bisa mendapatkan konfirmasi, dan validasi dari yang berwenang. Yaitu ITD dan Balitbangkes Jakarta pusat.
"Untuk sekarang ini sudah dikirimkan kembali sampel ke Balitbangkes dan ke ITD Kampus C Unair. Total 48 Sampel dan baru dikirimkan hasil berupa 5 specimen dengan hasil negatif tidak ada varian baru. Rencana berikutnya akan dikirimkan 10 sampel baru,sehingga total sampel yang kita kirimkan menjadi 58 sampel," paparnya.
Kondisi pandemi di Indonesia sudah mulai naik di banyak tempat. Kasus-kasus di Cilacap, Kudus, Lamongan,dan terakhir Bangkalan,menjadikan kita lebih waspada dan mawasdiri.
"Pandemi Covid belum berakhir,dan malah ada indikasi menuju gelombang kedua. Mari bersama sama tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak abai," tandasnya. (Ard)