20 April 2025

Get In Touch

Polda Jatim Tambah Personel dan Alat Tes di Jembatan Suramadu

Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada penumpang bus yang akan masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur (Ant)
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada penumpang bus yang akan masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur (Ant)

SURABAYA (Lenteratoday) -Kepolisian Daerah Jawa Timur menambah jumlah personel dan memperbanyak alat tes cepat antigen untuk mempercepat pemeriksaan serta mengantisipasi penumpukan warga maupun kendaraan di Jembatan Suramadu akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.

"Harapannya tidak terjadi kerumunan di sana," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Senin (7/6/2021).

Personel tambahan yang dikerahkan, kata dia, terdiri dari personel TNI, Brimob, Sabhara hingga tenaga medis dari Biddokes Polda Jatim dan dinas kesehatan.

"Ada satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Batalyon 516, ada dua SSP (Satuan Setingkat Pleton) dari Brimob, dan satu SSK dari Sabhara dan dibantu tenaga medis dari kami Biddokes Polda dan dinas kesehatan," ucap dia.

Polda Jatim, lanjut Kombes Pol Gatot, juga sedang mengupayakan melakukan tes pendeteksi infeksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 karena dianggap efektif dan lebih cepat.

Karantina di RSLI

Seentara itu sebanyak 23 warga Madura menjalani masa karantina di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya setelah hasil tes usap PCR terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kemarin ada 13 orang, kemudian siang ini masuk lagi 10 orang. Diperkirakan akan terus bertambah," ujar Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV kepada wartawan di Surabaya, Senin sore.

Menurut dia, 23 warga Madura tersebut merupakan hasil tes cepat antigen yang dilakukan di saat penyekatan di akses masuk Kota Surabaya di kawasan Jembatan Suramadu.

Khusus kasus di Bangkalan, RSLI juga selalu berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganannya, termasuk hasil tracing agar lebih baik serta optimal.

"Tentu dengan mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat secara luas," ucap perwira tinggi TNI AL berpangkat bintang satu tersebut.

Pada kasus Bangkalan, kata dia, juga terdapat 10 orang terkonfirmasi COVID-19 yang CT Value-nya di bawah 25 sehingga sampelnya dikirim ke Institute of Tropical Disease (ITD) serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta Pusat.

"Ini untuk mengantisipasi adanya varian baru sehingga RSLI terus mengirimkan sampel untuk mereka-mereka yang patut diduga terpapar varian baru," kata dia.

Ketua Pelaksana Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI Radian Jadid menyatakan sesuai Peraturan Kemenkes terbaru, kepada yang positif COVID-19 dan sedang menjalani karantina di RSLI maka dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari (Ant).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.