19 April 2025

Get In Touch

DPRD Blitar Kecewa RSUD Srengat Kurang Laku dan Sepi Pasien

Komisi III dan IV DPRD Kabupaten Blitar saat sidak ke RSUD Srengat
Komisi III dan IV DPRD Kabupaten Blitar saat sidak ke RSUD Srengat

BLITAR (Lenteratoday) - Kalangan DPRD Kabupaten Blitar kecewa dengan kinerja RSUD Srengat, karena sejak operasional Oktober 2020 lalu sampai sekarang kurang laku dan sepi pasien yang berobat.

Kekecewaan ini disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Medi Wibawa ketika mengecek jumlah pasien yang berobat di RSUD Srengat, ternyata sangat minim atau sedikit sekali. "Saya sengaja mengunjungi RSUD Srengat pada Kamis (3/6/2021), untuk mengecek kondisi pelayanan, bangunan dan peralatan di sana," ujar Medi.

Dari hasil pengecekan di layanan ruang rawat inap yang ada 3 kelas, yaitu Kelas 1 ada 6 bed, Kelas 2 ada 6 bed, Kelas 3 ada 30 bed dan VIP ada 5 bed. Hasilnya sangat mengejutkan dan mengecewakan, karena dari data pada April Kelas 3 dari 30 bed hanya ditempati 22 bed pasien rawat inap baik umum maupun BPJS. Kemudian Mei 25 ada pasien, lalu Kelas 2 dari 6 bed, April ada 6 pasien dan Mei kosong. "Kelas 1 ada 6 bed, April ada 6 pasien dan Mei 7 pasien dan Kelas VIP ada 5 bed, April 5 pasien dan Mei hanya 1 pasien," jelas Medi.

Dengan kapasitas bed yang ada, tetapi rawat inap di RSUD Srengat tingkat huniannya rendah. Kondisi ini sangat mengecewakan dewan, karena harapannya RSUD Srengat harus jadi andalan RS di wilayah barat di Kabupaten Blitar. "Jangan sampai kalah dengan RS swasta di sekitarnya, apalagi pembangunannya menelan anggaran ratusan miliar," sesal politisi PAN ini.

Karena pembangunan RSUD Srengat pada tahun 2018-2019 ini memang menelan anggaran Rp 145 miliar, dimana seharusnya bisa berdaya saing dengan RS lainnya baik negeri maupun swasta. "Seperti dr Iskak Tulungagung, serta rumah sakit swasta lainnya di wilayah barat," tandas Medi.

Demikian juga kondisi bangunan, ada beberapa titik yang kondisinya sudah terlihat mulai rusak. "Seperti di laboratorium, bagian atap/plafonnya sudah mulai rusak," beber Medi.

Padahal bangunan RSUD Srengat tergolong masih baru, karena belum ada setahun. "Ini juga perlu mendapat perhatian, apakah karena kualitas bangunan atau karena faktor alam," tegasnya.

Sebelumnya saat diresmikan pada September 2020, serta resmi beroperasi pada sebulan kemudian. Pihak Dinkes Kabupaten Blitar, mengklaim sebagai RS terlengkap dan tercanggih di Blitar barat. Rumah sakit dengan standar tipe C atau tertinggi di Blitar bagian barat ini, memiliki 120 bed, 4 ruang operasi tercanggih yang ada di Blitar. Dilengkapi dinding anti bakteri, yaitu Modular Operation Theater (MOT) semacam Operation Set. Selain ruang operasi, RSUD Srengat yang diperkuat lebih dari 200 tenaga kesehatan (nakes) mulai dari 7 dokter spesialis, dokter umum dan perawat. Juga mempunyai fasilitas perawatan kasus Covid-19, dengan menyediakan 4 kamar isolasi terdiri dari 8 tempat tidur, serta ada alat PCR untuk Swab Test.

Secara terpisah Direktur RSUD Srengat, dr Pantjarara Budiresmi menjawab kalau sejak awal beroperasi Oktober 2020 lalu belum bisa maksimal melayani masyarakat, karena belum ada kerja sama dengan BPJS. "Sebenarnya sudah kita ajukan, tapi prosesnya lama dan baru bisa melayani pasien BPJS sejak April 2021," kata Pantjarara.

Selain itu, RSUD Srengat juga digunakan merawat pasien Covid-19, sehingga dampaknya masyarakat yang akan berobat menjadi takut. "Meskipun untuk perawatan pasien Covid-19 sudah disediakan ruang isolasi khusus, terpisah dengan fasilitas pelayanan lainnya seperti IGD dan rawat jalan," terangnya.

Mengenai promosi atau pemasaran, Pantjarara mengaku belum bisa dilakukan. Karena RSUD Srengat yang termasuk tipe C, statusnya belum BLUD. Sehingga belum bisa melakukan promosi sendiri, semua kebijakan masih berdasarkan keputusan dari Dinkes.

Sementara itu menurut Plt Kadinkes Kabupaten Blitar, dr Miftakhu Huda membenarkan jika saat ini dengan status belum BLUD maka RSUD Srengat belum bisa melakukan promosi. " Selain itu anggaran untuk promosi juga belum ada, maka perlu ada pembicaraan lebih lanjut terkait hal ini," imbuh Huda. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.