Bertandang ke Sanggar Seni Tari Kencana Ungu Cirebon, DPRD Ponorogo Dukung Pelestarian Seni dan Budaya

CIREBON (Lenteratoday) – Seni dan budaya Cirebon mempunyai magnet cukup kuat sehingga mampu menarik perhatian berbagai kalangan. Salah satunya adalah DPRD Kabupaten Ponorogo yang juga menaruh perhatian lebih terhadap kelestarian seni dan budaya yang ada di Kota Wali. Bahkan, telah bertandang ke Cirebon untuk kali ketiga.
Sasaran dari kunjungan DPRD Kabupaten Ponorogo ke Cirebon ini adalah Sanggar Seni Tari Kencana Ungu. Sanggar seni ini merupakan sanggar yang didirikan langsung putra wayah Sunan Gunungjati.
Pada September 2020, rombongan DPRD Ponorogo bertandang ke Sanggar Seni Tari Kencana Ungu dikomandoi langsung Sang Ketua, Sunarto SPd. Saat itu terjadi komunikasi untuk menggalakkan kerja sama budaya antara Ponorogo dan Cirebon.
Rombongan DPRD Ponorogo meneguhkan minat dan perhatiannya guna mendukung kelestarian seni dan budaya Cirebon ketika berkunjung ketiga kalinya ke Sanggar Seni Tari Kencana Ungu, Sabtu (5/6/2021). Rombongan terdiri Wakil Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno, Miseri Efendi, dan Anik Suharto bersama Anggota DPRD Ponorogo Moh Komarudin, Fikso Rubianto, dan Mujiatin.
Kedatangan rombongan DPRD Ponorogo disambut langsung tiga tokoh seni dan budaya Cirebon yakni Pendiri Sanggar Seni Tari Kencana Ungu Elang Panji Jaya Prawira Kusuma, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon (DKKC) Ahmad Jajuli dan Dalang Sanali.
Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno menjelaskan kedatangan rombongan DPRD Ponorogo ke Sanggar Seni Tari Kencana Ungu merupakan lanjutan dari kunjungan-kunjungan sebelumnya. Dia menilai, Ponorogo dan Cirebon punya kesamaan. Yakni menjadi tempat lestarinya seni dan budaya tradisional.
“Kedatangan kami untuk bersilatuhim dengan para tokoh seni dan budaya dari Cirebon. Karena Ponorogo juga merupakan daerah yang merawat seni dan budaya,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Ponorogo lainya, Miseri Efendi menyampaikan, sebagai sesama daerah yang mempunyai akar seni dan budaya kuat, Ponorogo dan Cirebon bisa saling memperkaya, baik dalam hal pengembangan seni dan budaya. Selain itu juga secara praktik kultural maupun pengembangan kajian dan penelitian akademik.
Menanggapi hal itu, Pendiri Sanggar Seni Tari Kencana Ungu, Elang Panji Jaya Prawira Kusuma menegaskan, sanggarnya tak cuma berfungsi sebagai tempat anak-anak belajar tari, namun juga terbuka untuk berbagai kegiatan lain. Diantara kegiatan tersebut yaitu pengkajian seni dan budaya oleh akademisi hingga ajang silaturahim para pegiat budaya.
“Sudah banyak kegiatan yang kami lakukan. Termasuk membantu mahasiswa dan dosen melakukan penelian tentang seni dan budaya Cirebon,” katanya.
Ketua DKKC, Ahmad Jajuli menegaskan, di Cirebon masih tersedia sumber-sumber sejarah otentik terkait seni dan budaya. Sehingga potensi pengembangannya masih sangat besar. Hal itu terindikasi dari banyaknya aktivitas akademik yang meneliti seni dan budaya di Cirebon.
“Di kami di Cirebon itu banyak sekali sumber-sumber otentik baik untuk kajian dan lainnya. Hanya saja belum bisa termenej dengan baik. Sedangkan yang dari daerah lain seperti Bandung mereka mengambil secuil sumber dari Cirebon tapi bisa dimenej dan dikembangkan dengan baik,” katanya.
Sehingga, lanjut Jajuli diperlukan upaya bersama dalam pengembangan segala potensi yang ada di Cirebon. Pihaknya memberi apresiasi kepada DPRD Ponorogo yang telah menunjukan itikad baik mendukung pengembangan potensi seni dan budaya Cirebon.
“Tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada rombongan dari DPRD Ponorogo. Ini bentuk dukungan luar biasa, jauh-jauh datang dari Ponorogo ke Cirebon,” punkasnya seraya diamini Dalang asal Cirebon, Sanali. (swi)