20 April 2025

Get In Touch

Delapan Kota di Jatim Mengalami Inflasi, Kota Madiun Terendah

Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny.
Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny.

MADIUN (Lenteratoday) - Kota Madiun menjadi kota dengan inflasi terendah dari 8 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur. Hal itu dikarenakan 10 komoditas penekan inflasi yang mengalami turun harga. Diantaranya, cabai rawit, cabai merah, telur ayam, bawang merah, pisang, nangka muda, jagung manis, beras, semangka dan terong yang mengalami penurunan harga.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Dwi Yuhenny menjelaskan bahwa angka inflasi Kota Madiun hanya sebesar 0,5 persen. Angka tersebut berada jauh dibawah Nasional sebesar 0,32 dan Jatim sebesar 0,27 persen. Meskipun demikian, angka inflasi pada Mei 2021 tergolong lebih besar dibandingkan Mei 2020 yang hanya sebesar 0,01 persen.

"Berdasarkan month of month, Kota Madiun yang terendah. Tertinggi ada pada Sumenep sebesar 0,41 persen. Namun tidak ada Kabupaten/Kota yang mengalami deflasi," jelas Dwi saat konferensi pers melalui zoom, Rabu (2/6/2021) siang.

Untuk diketahui, inflasi adalah meningkatnya harga-harga hampir ke semua barang dan jasa yang disebabkan tidak seimbangnya arus uang dan barang. Dwi mengatakan bahwa penyumbang inflasi terbesar ada pada harga tiket kereta api yang naik.

"Harga tiket KA yang naik sebesar 12,5 persen. Menyebabkan tiket KA mengambil andil terbesar dalam inflasi di Kota Madiun. Yakni 0,1155 persen," imbuhnya.

Kenaikan harga komoditas lain yang menyebabkan inflasi adalah daging ayam ras, rokol kretek filter, minyak goreng, pepaya, jasa pemeliharaan, kelapa, angkutan antar kota, buah naga dan ayam hidup.

Dwi meminta agar tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Madiun untuk mempertahankan angka inflasi agak tidak naik. Pasalnya, apabila inflasi tinggi, masyarakat tidak akan mampu membeli barang dan jasa. Hal tersebut menyebabkan ekonomi terpuruk.

"Kita baru melewati lebaran. Tapi inflasi masih termasuk terkendali. Ini bukti nyata Pemkot yang. berhasil manahan inflasi," tandasnya.

Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,41 persen. Disusul Surabaya 0,33 persen. Banyuwangi 0,27 persen, Malang 0,14 persen. Kediri 0,13 persen, Jember 0,11 persen, Probolinggo 0,10 persen dan Kota Madiun 0,05 persen.(Ger)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.