22 April 2025

Get In Touch

WHO: Pandemi Covid-19 Tahun Kedua Lebih Mematikan!

WHO: Pandemi Covid-19 Tahun Kedua Lebih Mematikan!

JENEWA (Lenteratoday)- Pimpinan organisasi kesehatan dunia WHO memperingatkan bila tahun kedua pandemi COVID-19 bakal lebih mematikan. Beberapa negara seperti Singapura dan Jepang telah meningkatkan kewaspadaan.

"Kita ada di jalur bahwa tahun kedua pandemi bakal jauh lebih mematikan dibanding yang pertama," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO, DIkutip dari France24, Sabtu (15/5/2021).

Pesan lain yang disampaikan oleh WHO adalah untuk berbagi vaksin Corona, terutama untuk negara miskin. Karenanya, WHO menyarankan untuk menunda vaksinasi pada anak."Saya paham kenapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak dan remaja, tetapi saat ini saya dorong mereka untuk mempertimbangkan dan menyumbangkan vaksinnya ke COVAX," pesan Tedros.

Di Jepang, status darurat COVID-19 diperluas ke 3 wilayah baru-baru ini. Sementara itu petisi untuk menunda olimpiade, sedianya digelar Juli, telah ditandatangani lebih dari 350 ribu orang.Ketiga wilayah perluasan status darurat adalah Hiroshima, Okayama, dan Hokkaido. Status darurat akan berlaku hingga akhir Mei.

Bahaya Lepas Masker

Belakangan heboh aturan melepas masker usai vaksinasi Corona dosis kedua, yang diterapkan di Amerika Serikat. Kebijakan ini disoroti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka memberikan sejumlah catatan.

Dikutip dari Reuters, WHO mendesak setiap negara mempertimbangkan kondisi Corona di wilayahnya masing-masing sebelum menerapkan aturan serupa seperti di AS. Terutama, seberapa tinggi penularan lokal COVID-19 masih tercatat.

"Negara yang ingin mencabut aturan memakai masker, itu seharusnya hanya dilakukan dalam konteks mempertimbangkan intensitas penularan Corona di daerah tersebut dan tingkat cakupan vaksinasi," jelas Pakar Darurat Utama WHO, Mike Ryan, dalam konferensi pers virtual, Jenewa.

Seperti diketahui, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan orang-orang yang sudah divaksinasi Corona bisa melepas masker mereka dengan sejumlah syarat. Namun, aturan ini umumnya hanya berlaku di luar ruangan.

Warga AS diketahui menerima vaksin Corona mRNA Pfizer hingga Moderna, dengan angka efikasi melebihi 90 persen.

Bagaimana di Indonesia?Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 sempat angkat bicara beberapa waktu lalu. Menegaskan aturan tersebut belum bisa diterapkan di Indonesia.

"Kita menghormati panduan yang dikeluarkan CDC Amerika. Namun demikian perlu diingat kondisi di Indonesia berbeda dengan kondisi di Amerika," kata Prof Wiku Adisasmito.

Selain Amerika Serikat, beberapa negara lainnya sudah lebih dulu melepas masker dan tidak lagi menjaga jarak. Salah satunya Selandia Baru.

Negara tersebut dinilai sukses menekan kasus Corona lantaran memperketat lockdown hingga menutup perbatasan. Begitu pula dengan China, mereka mengklaim tak ada lagi penularan kasus Corona lokal, dan festival musik di Wuhan bahkan sudah kembali digelar, melibatkan 11 ribu orang.

Adapula Australia yang mencatat nol kasus penularan Corona usai menerapkan kebijakan lockdown. Kini warganya hanya wajib memakai masker di transportasi umum.(ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.