
MADIUN (Lenteratoday) - Kapolres Madiun Kota, AKBP. Dewa Putu E.D meminta agar pemilik perhotelan dan restoran di Kota Madiun tetap melaksanakan protokol kesehatan. Yakni dengan cara memilah tamu antara tamu lokal dan luar kota.
Kapolres Dewa menjelaskan bahwa perhotelan dan restauran wajib ambil andil dalam menekan angka Covid-19. Pasalnya, mendekati bulan Ramadhan, banyak masyarakat yang ingin wisata baik di hotel maupun di restaurant. Apabila tidak diimbangi dengan penerapan protkes ketat, dikhawatirkan menjadi klaster baru.
"Kalau yang mau menginap, datangnya sebelum tanggal 6 masih aman. Kalau di tanggal seperti itu kecil kemungkinannya. Harus bisa tunjukkan hasil rapid antigen. Karena udah kaya SIM, perlu dibawa kemana-mana," jelas Dewa kepada Lenteratoday, Selasa (05/05/2021).
Selain itu, Dewa juga meminta agar setiap hotel dan restaurant dapat menyiapkan posko Covid-19. Sehingga apabila ditemukan tamu yang suhu tubuhnya melebihi 36,7 derajat. Segera diisolasi sementara di posko yang disiapkan.
"Jadi mereka harus punya posko. Kalau ada indikasi tamunya kena Covid ya harus dikarantina. Sambil menunggu Dinkes datang," imbuhnya.
Dia menilai bahwa sejumlah kegiatan masyarakat telah diberi kelonggaran oleh Pemerintah. Namun hal itu tidak dapat disepelekan. Karena Covid-19 yang belum reda, hanya angkanya yang landai.
"Pemerintah banyak melonggarkan kegiatan masyarkat. Tapi jangan mengabaikan Protkes. Dampak ini melebihi perang. Bagi rekan-rekan perhotelan dan restauran tolong sabar menanti distribusi vaksinnya," tutupnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Hotel, Madya menjelaskan bahwa saat ini angka orang menginap turun drastis. Dan hal itu berdampak langsung dengan seluruh restauran yang ada di Kota Madiun. Meski demikian, demi mendukung program Pemerintah, dia akan mengikuti aturan yang berlaku.
"Kita akan siapkan semuanya. Meski nanti kalau tamu nanti kita ketati akan sedikit berdampak ke pemasukan. Tapi ini demi suksesnya program Pemerintah menekan Covid-19," tandasnya. (Ger)