23 April 2025

Get In Touch

Aliansi Pencinta Sepak Bola Ajak DPRD Jember Bubarkan Komite Kongres Askab PSSI

Aliansi Pencinta Sepak Bola Ajak DPRD Jember Bubarkan Komite Kongres Askab PSSI

JEMBER (Lenteratoday)- Sejumlah pemilik klub dan pegiat sepak bola mendatangi Komisi D DPRD Jember, Selasa (4/8/2021). Mereka mengatasnamakan sebagai Aliansi Pecinta Sepak bola.

Kedatangan mereka ke Komisi D untuk melakukan rapat dengar pendapat terkait Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jember yang dianggap selama ini carut marut di bawah kepemimpinan Sutikno.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Edy Cahyo Purnomo atau akrab dipanggil Ipung tersebut terungkap selama 4 tahun terakhir Askab PSSI sebagai organisasi tertinggi olah raga sepak bola tidak pernah melakukan kegiatan pembinaan.

Kondisi ini diperparah dengan akan digelarnya kongres Askab yang rencananya akan digelar akhir bulan Mei 2021. Ketua dan pengurus Askab ditengarai telah melakukan tindakan tidak demokratis. Dalam rapat anggota tahunan, pengurus telah mempersiapkan nama komite-komite kongres tanpa melibatkan pemilik suara atau voter yang kebanyakan adalah pemilik klub sepak bola.

Terlebih saat ini menjelang kongres situasi memanas antar bakal calon terutama Ardi Pujo Prabowo dan Tri Sandi Apriana yang nota bene mereka berdua adalah anggota DPRD Jember aktif.

”Saya sebagai anggota voter (pemilik suara) dalam rapat anggota tahunan dibentuk nama-nama komite pemilihan dan komite banding,” kata Joni Budi Utomo atau Job pemilik klub Macan Putih anggota Askab Jember.

Job juga mengaku tidak tahu proses pemilihan ketua Askab Jember agar fair play seperti jargon paling populer sepak bola, Job meminta kepada DPRD Jember lebih baik komite-komite yang telah dibentuk dibubarkan.
”Dibubarkan karena itu lebih fair karena orang-orang sepak bola adalah orang-orang yang sportif, respek dan fair play,” katanya.

”Kita pengen cari sosok-sosok (Ketua Askab) yang berkualitas. (Sepak bola) Jember ini empat tahun tanpa prestasi tanpa pembinaan,” imbuhnya.

Lebih jauh Job mengatakan pertemuan rapat dengar pendapat dengan Komisi D ini bukan untuk mendukung salah satu bakal meskipun ada diantara yang ikut pertemuan adalah tim sukses salah satu bakal calon ketua Askab Jember.
”Semua bisa berspekulasi apapun, tapi saya menjawab disini memang ada beberapa yang menjadi tim suksesnya caketum, tapi banyak voter-voter itu yang ada kaitannya sama sekali,” katanya.

”Saya tekankan disini pertemuan ini untuk menyelamatkan sepak bola Jember, hanya itu saja tapi diluaran bisa apa saja katanya,” pungkas Job.

Sementara itu, Sekertaris Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo yang memimpin rapat dengar pendapat mengatakan, sebagai wakil rakyat DPRD akan menampung semua aspirasi masyarakat termasuk dari para pegiat persepak bolaan. Pasalnya dunia sepak bola dalam hal ini organisasi seperti FIFA, PSSI hingga Askab mempunyai statuta tersendiri yang membatasi pihak luar masuk dalam urusan internal organisasi.

“Komisi D hanya memfasilitasi pertemuan audiensi,” kata Ipung.
Carut marut persepak bolaan harus segera diselesaikan termasuk permasalahan Persid sehingga dibutuhkan peran pemerintah baik bupati maupun DPRD namun bukan bagian dari intervensi kepada organisasi sepak bola.

”Persid muncul dualisme kepemimpinan sampai tidak bisa ikut liga kemarin kalau tidak ada penyelesaian ini sudah berapa lama,” katanya.

”Pemerintah harus ada bukan harus masuk mengkondisikan (Askab) tapi ini sebagai jalan tengah,” sambung Ipung.

Komisi D juga tidak mau terjebak dalam dinamika pemilihan ketua Askab yang dari 3 bakal calon dua diantaranya Ardi dan Tri Sandi adalah sesama anggota DPRD.
Lebih jauh Ipung berharap akan terpilih ketua Askab yang paham dan dapat mengangkat derajat sepak bola di kota tembakau.

”Harapan seperti yang dikatakan pemilik klub tadi bahwa ketua Askab yang paham betul tentang sepak bola sehingga sepak bola di Jember lebih baik ke depan,” pungkasnya. (mok)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.