
SURABAYA (Lenteratoday) - Sekitar 14 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jawa Timur, diperkirakan akan pulang ke tanah air. Langkah penanganan telah disiapkan antisipasinya oleh instansi terkait. Khususnya Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Kota Surabaya.
Mewakili RSLI, Letnan Kolonel Nugraha Wicaksana, Koordinator Pelayanan Umum RSLI, menjelaskan, akan dibentuk satgas penanganan PMI di Jawa Timur dengan pintu gerbang di Surabaya. Serta, ditentukan alur PMI yang masuk ke Surabaya.
"Mereka nantinya akan dikarantina di Asrama Haji Sukolilo. Selanjutnya akan disiapkan personil untuk menjalankan pengambilan spesimen swab maupun untuk piket bergiliran membantu di asrama haji. Sedangkan untuk tempat pemeriksaan swab PCR ditunjuk RS Bhayangkara, RS Brawijaya, dan PCR Mobile milik Dinkes kota dengan jadwal hasil pemeriksaan satu hari keluar," tuturnya, dalam Rabu (28/4/2021).
Bagi yang terkonfirmasi positif Covid 19, kata Nugraha, akan dikirim ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, RSLI juga terus meningkatkan performa dan kualitas layanan bagi para pasien, terutama mengantisipasi kemungkinan melonjaknya angka penderita Covid 19 pasca ldul Fitri.
"Dari beberapa kali momentum setelah liburan, selalu terjadi kenaikan jumlah penderita Covid 19. Walaupun diatur untuk penanganan pasien tanpa gejala dan gejala ringan, namun RSLI sudah disiapkan untuk bisa melakukan pelayanan dan penanganan pada pasien dengan gejala sedang dan berat," kata Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Penanggung Jawab RSLI.
dr Nalendra juga menjelaskan, Hal itu sudah dibuktikan pada bulan Desember 2020, Januari dan Februari 2021. Pada saat itu terjadi lonjakan penderita covid-19 di Jawa Timur, berbagai rumah sakit penuh, dan RSLI menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit darurat dan rujukan awal sehingga juga melayani pasien dengan gejala sedang dan berat.
"Kondisi sebulan terakhir ini memang tingkat hunian harian RSLI sudah melandai di kisaran 30-50 orang pasien. Atas kondisi tersebut, saya mengingatkan kepada semua nakes dan relawan di RSLI untuk tetap waspada dan melakukan antisipasi karena kondisi di luar baik di Jatim maupun di DKI, Jabar, Riau, Jateng dan Sumbar, jumlah penderita Covid-19 masih tinggi dan cenderung meningkat lagi," bebernya.
“Kami juga terus edukasi dan penyadaran akan perkembangan dan penanganan Covid-19. Serta upaya menjalankan protokol kesehatan khususnya 5M. Tidak saja kepada jajaran nakes, relawan dan pasien covid-19 di RSLI, tapi juga kepada para penyintas Covid-19 serta masyarakat umum melalui berbagai event maupun momentum kegiatan. Harapannya semua pihak nantinya bisa berkontribusi dan berperan aktif untuk bersama-sama mengatasi pandemi covid-19.” pungkas dr Nalendra. (Ard)