
Sidoarjo - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta agar Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pengecekan stok gula di beberapa titik. Hal itu dilakukan untuk memastikan stok kebutuhan gula di Jatim aman.
Gubernur memaparkan produksi gula 2019 dari delapan pabrik gula di Jatim sebanyak 1.046.855 ton dalam setahun. Sampai dengan 14 Januari 2020 sebanyak 185.785 ton. Namun demikian, dari jumlah tersebut kebutuhan Jawa timur pada Januari sampai Mei 2020 sebanyak 175.500 ton dengan rincian Konsumsi 0,9 kg/kapita/bulan. Dari kebutuhan itu masih terjadi surplus 10 ribu ton gula. Sedangkan musim giling, baru berjalan pada bulan Mei 2020.
“Angka inilah yang harus dilakukan pengecekan, apakah sudah ada kontrak jual beli dengan daerah lain atau belum, karena Jatim menjadi penyuplai 16 provinsi lain,” kata Gubernur Jatim.
Oleh karena itu, Khofifah meminta agar Satgas Pangan dan KPPU melakukan pengecekan dan monitoring secara langsung terutama di gudang Bulog dan PTPN.
Dia juga meminya supaya ada koordinasi antara Disperindag Jatim dengan pabrik gula untuk memastikan adanya sisa tebu yang belum digiling.
Tak hanya itu, Khofifah juga mendorong pabrik gula, distributor, pedagang untuk mengeluarkan stok yang ada di gudang untuk distribusikan ke pasar “Hal ini bertujuan untuk bisa memaksimalisasi penggilingan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang agar bisa maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, sebagai bentuk antisipasi apabila ada oknum yang melakukan penimbunan, Khofifah sudah meminta Wagub Jatim untuk berkoordinasi dengan Kapolda Jatim guna melakukan pengecekan. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penimbunan. (pin)