20 April 2025

Get In Touch

Pelabuhan Tanjung Perak Tetap Antisipasi Lonjakan Penumpang

Petugas Pelabuhan Tanjung Perak memeriksa suhu tubuh penumpang saat keluar masuk pelabuhan
Petugas Pelabuhan Tanjung Perak memeriksa suhu tubuh penumpang saat keluar masuk pelabuhan

SURABAYA (Lenteratoday) - Deputi Manager Umum dan Humas Pelindo 3 Regional Jawa Timur, Rendy Fendy, mengatakan, meskipun ada larangan mudik dari pemerintah, pihaknya tetap mengantisipasi lonjakan penumpang. Langkah yang dilakukan menyesuaikan dengan hasil pantauan naik turun jumlah penumpang secara berkala yang didapat dari operator kapal.

"Apabila ada lonjakan maka kami akan menyediakan beberapa fasilitas agar penumpang tetap nyaman, namun apabila tidak ada lonjakan maka terminal akan beroperasi seperti biasa," ujarnya, Senin (19/4/2021).

Rendy Fendy memaparkan, untuk saat ini jumlah penumpang rata rata sekitar 200-300 orang harian. Pelabuhan Tanjung Perak selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan penumpang. Dalam situasi pandemi ini juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Contohnya seperti memasang tanda jaga jarak, penyediaan wastafel portable, serta pengontrol suhu tubuh. Selain itu kami juga menyediakan tempat bagi penumpang kapal laut yang hendak melakukan tes antigen dan tes genose guna memenuhi peraturan Kementerian Perhubungan," tuturnya.

Mengenai larangan mudik, lanjut Rendy, pada prinsipnya kami mendukung sepenuhnya terhadap peraturan pemerintah terkait larangan mudik.

"Melihat Surat Edaran Kepala Satgas Covid 19 mulai 6-17 mei dilarang mudik melalui moda transportasi baik darat, laut , udara. Sehingga kalau dari operator kapal tidak menjual tiket pada tanggal dimaksud, maka kami rasa tidak akan ada penumpang yang bisa mudik," tuntasnya.

Terpisah, Manajer Humas Daop 8 Surabaya Luqman Arif, berpesan, bagi masyarakat yang akan menggunakan jasa kereta api untuk perjalanan harus diperhatikan syaratnya.

"Untuk melakukan perjalanan, kondisi sehat, mematuhi protokol kesehatan di dalam kereta, atau di stasiun tempat tujuan," tuturnya.

"Kami masih mengacu surat edaran no 27 dari kementrian perhubungan, bahwa orang yang akan bepergian dalam kereta api kondisi sehat, mematuhi protokol kesehatan, yang penting sudah melakukan rapid antigen, ataupun genose. Kalau rapid antigen berlaku 3 hari, genose satu kali 24 jam, serta memberikan angkutan yg nyaman, sehat bagi pelanggan KAI," sambungnya.

PT KAI, kata Luqman, patuh dan mendukung apapun segala keputusan pemerintah saat ini. Layanan pemesanan kereta api jarak jauh sampai 30 April. Sementara pada Bulan Mei belum dilayani.

"Yang jadi acuan kami juga masih surat nomor 27 dari kementerian perhubungan. Untuk situasi di Stasiun Gubeng dan Pasar Turi masih seperti biasa. Belum ramai," tuntasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.