20 April 2025

Get In Touch

Startup Milenial Gelar Pelatihan Gratis untuk KUMKM se-Indonesia

Kolaborasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED) Jabar dengan JKOM.ID, Dig.It.All dan Transforma Consulting menggelar aksi solidarias sosial ekonomi, Pelatihan Webinar Digital Marketing Untuk KUMKM : Optimasi Instagram Sebagai Sarana Bisnis Onl
Kolaborasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED) Jabar dengan JKOM.ID, Dig.It.All dan Transforma Consulting menggelar aksi solidarias sosial ekonomi, Pelatihan Webinar Digital Marketing Untuk KUMKM : Optimasi Instagram Sebagai Sarana Bisnis Onl

BLITAR (Lenteratoday) - Dig.It.All bersama Transforma Consulting sebagai startup milenial kembali berkontribusi dalam pengembangan kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menegah (KUMKM). Di mana, saat ini KUMKM sedang berupaya melakukan transformasi dari bisnis tradisional brick and mortar menjadi bisnis yang mampu memanfaatkan pertumbuhan pasar online.

Melalui kolaborasi dengan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED Jabar) dan JKOM.ID, Dig.It.All bersama Transforma Consulting berinisiatif melakukan aksi solidaritas sosial ekonomi. Dengan menggelar Pelatihan Webinar Digital Marketing Untuk KUMKM : Optimasi Instagram Sebagai Sarana Bisnis Online.

"Dengan program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak KUMKM, agar dapat mengakses peluang bisnis online melalui platform instagram yang jumlah penggunanya terus bertumbuh dengan cepat," ujar Kepala Divisi UMKM & Ekraf, Dinkuk Jabar, Drs. Kusmana Kartadji, MM, Kamis (15/4/2021).

Dijelaskan Kusmana walaupun pandemi turut berdampak pada bisnis KUMKM, baik Transforma Consulting maupun Dig.It.All sepakat untuk tidak menyurutkan niat berbagi dan menumbuhkembangkan KUMKM di bulan suci Ramadhan ini. Sebagai bagian dari implementasi sosial ekonomi Pancasila, yang memiliki ciri solidaritas tinggi dan gotong royong yang nyata.

"Lebih dari 100 peserta mendaftar untuk ikut belajar dalam pelatihan optimasi instagram ini, tetapi seperti biasanya, peserta yang hadir hanya sekitar 50% saja berdasarkan pengalaman dari beberapa acara sejenis," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pemateri yang juga Founder Dig.It.All, Gebyar AG menuturkan pelatihan ini membebaskan peserta dari biaya alias gratis, karena memang tujuan dari dua lembaga yang menginisiasi acara ini bertujuan membantu KUMKM dalam pandemi.

"Membangun ekonomi yang inklusif di masa pandemi, salah satu caranya adalah dengan membangun kompetensi KUMKM di sosial media marketing. Karena kegiatan ekonomi offline, terbatasi oleh adanya physical distancing," tutur Gebyar.

Dalam pelatihan yang dimoderatori oleh Lany Andini, dengan narasumber Drs. Kusmana Kartadji, M.M. dari KPED Jawa Barat, Gebyar Ahadiakbar Gustianadireja Founder dari Dig.It.All dan Andy Fusri dari JKOM.ID ini.

Dibahas mengenai jenis media sosial yang banyak dimanfaatkan pebisnis, untuk melakukan proses pemasaran secara online adalah Instagram. Indonesia merupakan pengguna terbanyak ketiga secara global, setelah Jepang dan Brazil.

"Maka dari itu, Instagram semakin hari kian menjelma menjadi platform yang banyak dipilih para wirausahawan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya masing-masing," ungkap Andy.

Dibalik banyaknya kemudahan dalam menjalankan bisnis secara online melalui Instagram, ternyata masih banyak kendala bagi para penggiat UMKM untuk memaksimalkan promosi bisnisnya di social media tersebut. Dalam pelatihan ini dibeberkan ada 6 permasalahan yang sering menjadi kendala bagi KUMKM untuk bisa menjalankan bisnisnya di Instagram, diantaranya kesulitan untuk memulai dari titik awal, kesulitan menyusun strategi pemasaran yang akan digunakan, kesulitan menentukan prioritas dalam menjalankan strategi pemasaran digital, kesulitan dalam mengembangkan konten, kesulitan dalam mempertahankan konsitensi dari sisi publikasi dan kesulitan beradaptasi dengan update features terbaru dari Instagram.

Dalam presentasinya tentang Instagram, Gebyar AG menyampaikan beberapa poin penting diantaranya: Market Instagram di Indonesia sangat besar jika dibandingkan dengan platform media sosial lainnya, dimana penggunanya mencapai 83.770.000 dengan 52,1 % perempuan dan sisanya 47,9 % laki-laki.

Kemudian kedua, penting dalam ber-Instagram pertama dalah mendandani profil akun penggunan. Lalu ketiga, tentang captions yang bernarasi, sentuhan personal, alasan, fitur-fitur, dan prosedur pembelian. Selanjutnya adalah contents, yaitu gambar produk, model, endorsement dan testimoni.

Selain itu harus memperhatikan desain grafisnya sebagai tampilan, bisa ditambahkan bonus seperti kupon dan sebagainya. Kemudian soal waktu posting cari dan pelajari waktu posting kompetitor, hindari waktu posting secara bersamaan. Posting lebih dulu dari kompetitor, sesuaikan waktu posting dengan konsumen dan posting setidaknya satu kali sehari.

"Terakhir adalah soal promosi yang bisa dilakukan dengan cara organik (dengan konten otentik, mudah dipercaya, murah dan jujur) dan berbayar (tertarget, akurasi tinggi, berbiaya, dan konversi meningkat)," terangnya. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.