
BLITAR (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kecepatan RSUD Madi Waluyo Blitar dalam penanganan dampak gempa bumi Sabtu (10/4/2021) lalu.
"Seeing is bealiving, kalau kita menyaksikan maka kita percaya, ini kan tidak seperti yang viral, foto-foto viral, kalau rumah sakit Mardi Waluyo titik titik titik, ternyata bisa sangat cepat jajaran rumah sakit ini melakukan proses rehabilitasinya," kata Gubernur Khofifah saat meninjau RSUD Mardi Waluyo, Rabu (14/4/2021).
Dia memgaku kagum, sebab ketika mengunjungi rumah saikit tersebut sudah tidak terlihat kerusakan akibat gempa. Semua sudah dilakukan perbaikan oleh pihak rumah sakit.
Tak hanya dalam proses perbaikan gedung khususnya pada plafon, langkah cepat managemen rumah sakit juga dilakukan pada pelayanan terhadap pasien khususnya pasien korban bencana gempa.
"Kita sedang melihat kecepatan penanganan, baik penanganan pasien maupun fisik dari rumah sakit ini. Sehingga tidak ada pelayanan yang tidak silaksanakan. Jadi tidak ada penghentian layanam di sini, semua berjalan seperti biasanya," katanya.
Jadi, lanjutnya, percepatan layanan, rehabilitasi dan renovasi ini layak untuk diapresiasi setingginya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyempatkan diri menjenguk pasien korban gempa bumi Yulnis Miwati (70) Jl. Sawunggaling RT 1 RW 6, Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Korban mengalami patah tulang kaki akibat tertimpa reruntuhan material rumahnya.
Sementara itu, Wali Kota Blitar, Santoso menandaskan bahwa seluruh biaya pengobatan korban gempa ditanggung oleh pemerintah daerah. Termasuk juga upaya rehabilitasi rumah dan fasilitas umum yang rusak.
"Untuk perbaikan rumah sakit ini langsung ditangani rumah sakit sendiri. Ada dana yang khusus untuk kejadian perperti ini dan semua dilakukan dengan cepat," katanya.
Dia menandaskan, untuk Kota Blitar hanya ada satu korban luka yang saat ini menjalani perawatan di RS. Selain itu tidak ada korban jiwa. (ufi)