
SURABAYA (Lenteratoday) - Dalam penentuan Penentuan 1 Ramadhan 1442 dengan metode rukyatul hilal ternyata hilal tidak terlihat dari kota Surabaya karena faktor cuaca. Terdapat dua orang yang bersaksi akan hal ini.
Rukyatul hilal di Surabaya dilakukan Pemerintah Kota Surabaya beserta Kementerian Agama Kota Surabaya beserta Nadhatul Ulama bersama melihat rukiyatul hilal di one icon residence Surabaya, Senin (12/4/2021).
“Dengan keterangan yang disampaikan berdasarakan permohonan bahwa dua orang saksi pada sore hari ini tidak dapat melihat hilal karena kondisi mendung,” ujar Tamat Zifudin, Hakim Pengadilan Agama Kota Surabaya.
Zifudin menjelaskan bahwa hilal tidak terlihat bukan karena faktor tempat, akan tetapi faktor cuaca yang tidak mendukung. Ini merupakan di luar kemampuan. “Untuk penentuan kapan 1 Ramadhan menunggu pemerintah secara resmi. Menunggu hasil pleno pusat. Berdasarkan rukyat dari beberap daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Imron Rosadi, Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Surabaya mengatakan bahwa di lokasi one icon residence sejak dhuhur sebelah barat laut terlihat mendung. Sehingga kedua benda langit sama-sama di posisi utara titik barat.
“Posisi barat di selatan matahari. Jadi azimut mataharinya pada titik 278 derajat sekian menit sekian detik. Kalau di posisi bulan, azimut 277 derajat sekian menit sekian detik. Intensitas cahaya lemah, hanya 20 persen dengan ketebalan mendung. Potensi kesalahan lihat bila ada yang mengaku lihat hilal besar. Seandainya ada yang lihat tadi. Di titik lain, cuaca cerah memungkinkan terjadi,” jelasnya.
Untuk alatnya sendiri mengunkan teodolit, spesifikanya untuk mengikut sudur. Tingkat akurasinya presisi tidak terpengaruh benda logam lain, beda dengan kompas.
“Di atas bangunan dimana ada cor dan lain sebagainya. Kalau siang kita mengkalibrasi arah Utara dengan membidik matahari di jam itu, kita hitung azimut matahari, lalu kalibrasi arah Utara. Yang ditunjukkan adakah arah utara sejati. Artinya, dari titik nol digeser sebesar azimut matahari atau bulan yang kita tentukan perhitungannya. Di titik itulah terbenamnya matahari atau bulan sesuai perhitungan,” pungkasnya. (ard)