20 April 2025

Get In Touch

Sempat Tak Diakui, Penghayat Tetap Sebarkan Pesan Cinta Damai

Sempat Tak Diakui, Penghayat Tetap Sebarkan Pesan Cinta Damai

MALANG (Lenteratoday)-"Negara ini kedepannya adalah milik Anda-anda sekalian," jelas Romo Yuda Asmara pada seluruh partisipan, saat pembukaan acara doa bersama di Gereja St. Vincentius, Malang, Rabu (31/03/2021).

Meski pada 2017 kepercayaannya baru mendapat pengakuan oleh negara, ia dan kawan lain enggan sebarkan kebencian. Sering dianggap tidak memiliki agama, penghayat justru lebih dahulu ada sejak sebelum kemerdekaan. Namun perjuangan panjang penganut penghayat membuahkan hasil. 7 November 2017, keputusan MK menetapkan kepercayaan penghayat sebagai agama yang sah di mata negara.

Sempat mengalami penolakan, Romo Yuda becerita, tak pernah terbesit dalam benaknya untuk memusuhi agama lain. "Yang penting kita semua masih ingat kalau kita bersaudara," lanjutnya. Persaudaraan menjadi landasan utama bagi perdamaian. Dengan begitu tidak akan ada perpecahan, maupun pertumpahan darah.

"Paling tidak kita mulai damai dari diri sendiri," tutup Romo Yuda pada sambutan acara doa bersama yang digagas muda-mudi lintas agama Gusdurian. Baginya, persatuan adalah jalan yang paling tepat untuk ditapaki, demi menuju perubahan. Narasi radikal akan tiada jika persaudaraan terus tumbuh dan berbuah.(ree)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.