TRENGGALEK (Lenteratoday) - Segudang prestasi di bidang ketenagakerjaan kini diraih kembali oleh kota yang sering dijuluki kota alen - alen. Atas komitmen tentang perlindungan dan pembekalan dari calon pekerja migran Indonesia, kini Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerima apresiasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala BP2MI dan diterima oleh Wakil Bupati Trenggalek dalam kegiatan sosialisasi UU Nomor 18 Tahun 2017 yang digelar di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis, (18/3) "Ini wujud komitmen kami untuk melindungi para pekerja migran kita, terima kasih kepada BP2MI yang memberikan penghargaan, semoga penghargaan ini penyemangat," ungkap Syah Muhamad Natanegara.
Mas Syah, sapaan akrabnya menambahkan, bahwa Pemkab Trenggalek telah mengalokasikan anggaran untuk para pekerja migran, baik sebelum keberangkatan, kontrol di tempat penempatan, hingga pasca kepulangan. Menurutnya, penting juga untuk memberikan fasilitas bagi eks pekerja migran sehingga dapat mendorong untuk menjadi pengusaha.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Agoes Setiyono, terdapat total anggaran sebesar 350 juta rupiah untuk pelatihan bagi calon maupun eks-pekerja migran serta untuk pelatihan female preneur dalam mendukung program 5.000 pengusaha perempuan baru.
Wakil Bupati Trenggalek tersebut mengatakan, bila salah mengelola uang, penghasilan yang didapat selama ini menjadi pekerja migran bisa habis sia-sia, maka perlu kita fasilitasi sehingga bisa mengelola uangnya dengan baik dengan mendorong pekerja migran ini menjadi pengusaha.
"Apalagi dengan menjadi pengusaha tentunya membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lain," tutup Syah.
.jpg)
.jpg)
