16 April 2025

Get In Touch

PAD Pemkot Surabaya 2020 Ditarget Rp 9,08 Triliun

PAD Pemkot Surabaya 2020 Ditarget Rp 9,08 Triliun

Surabaya – Pencapaian target Pendapatan Asli daerah (PAD)Surabaya pada 2019 lalu, membuat Pemkot Surabaya percaya diri untukmeningkatkan target PAD pada 2020 hingga mencapai Rp 9,08 triliun. Keberanianpeningatan target pendapatan ini tak lepas dari banyaknya potensi pajak darisektor propreti dan restoran yang terus berkembang.

Pemerintah Kota Surabaya melalui Kepala Badan PengelolaanKeuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya, Yusron Sumartono mengatakantarget 2020 ini naik Rp 300  miliar dibandingkanpendapatan tahun lalu yang mampu terealisasi Rp8,76 triliun. “Sebenarnya targettahun lalu itu hanya Rp8,73 triliun, tetapi ternyata mampu melebih targetsehingga tercatat mencapai Rp8,76 triliun,” katanya, Minggu (12/1/2020).

Lebih lanjut, Yusron menjelaskan, pencapaian PAD tahun lalu yangmelampaui target karena adanya inovasi digital dari layanan pembayaran pajakdaerah. Selain itu disertai dengan gencarnya sosialisasi kepada masyarakatwajib pajak (WP), bahkan sosialisasi sampai dilakukan dengan secara door todoor.  “Tahun lalu kami banyak melakukanperbaikan sistem layanan WP supaya mudah dalam mengurus dan membayar pajak, dankami aktif mengingatkan mereka setiap saat agar taat,” jelasnya.

Ia memaparkan, perolehan PAD tahun lalu sebanyak 26%disumbang oleh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), disusul Bea Perolehan Hak AtasTanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 25%, dan sektor lain seperti hotel yangmampu mencapai Rp296 miliar, dari restoran Rp536 miliar, serta pajak peneranganjalan dan reklame.

 “Pajak restoran initernyata justru lebih besar dari hotel karena memang obyeknya semakin banyakdan berkembang di Surabaya. Sedangkan hotel ini perlu kita dorong terus agarokupansinya meningkat,” paparnya.

Selain dari sektor PBB serta hotel dan restoran, nantinyaBPKPD Surabaya berencana kerjasama dengan Dinas Pariwisata guna meningkatkankunjungan wisatawan ke Surabaya melalui berbagai program guna menggenjot PAD.

Sektor properti juga digadang-gadang mampu meningkat PAD,sebab di Surabaya maraknya pembanganunan apartemen dan gedung perkantoran.Semua sektor dilibatkan dalam peningkatan PAD 2020.  “PAD dari BPHTB ini cukup besar potensinya,maka kami akan kerja sama dengan pengembang dan notaris serta Pejabat PembuatAkta tanah (PPAT) untuk mendata potensinya, karena kan masih banyakrumah/apartemen yang sudah terjual dan lunas dibayar dari angsuran untuk segeradiproses Akta Jual Beli (AJB) nya,” jelasnya.

Disamping itu, tambah Yusron, potensi lain yang bisamenyumbang PAD Kota Surabaya tahun ini adalah adanya tunggakan-tunggakanpembayaran dari pihak lain, sebagai contoh BPJS Kesehatan yang menunggakpembayaran kepada rumah sakit yang dikelola Pemkot Surabaya sebesar Rp62,4miliar.

 “Seharusnya itu bisamenjadi tambahan perolehan PAD kita tahun lalu, tapi karena menunggak danjanjinya dibayarkan bulan ini, maka itu bisa jadi potensi yang tertunda untuktahun ini,” imbuhnya. (ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.