Hari Perawat Nasional ke – 47, PPNI Ponorogo : Perawat Jadi Garda Terdepan, Insentif Diharapkan Terus Ada

PONOROGO (Lenteratoday) - Peringatan Hari Perawat Nasional ke 47 kali ini, masih diliputi dengan duka cita setelah banyaknya perawat dari seluruh Indonesia yang menjadi korban pandemi covid 19. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Ponorogo pun berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan perawat.
Ketua PPNI Ponorogo, Edi Kusnanto, mengatakan perawat bersama Tenaga Kesehatan (Nakes) lainnya menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 selama pandemi yang telah berjalan selama setahun ini. "Tentu kami berharap insentif terus ada untuk menambah kesejahteraan dari anggota," kata Edi, Rabu (17/3/2021).
Edi menjelaskan selama ini tunjangan kepada perawat sudah diberikan berdasarkan hitungan tersendiri berdasar petunjuk pelaksanaan (Juklak) yang ada. Selama Pandemi Covid-19 ini, lanjut Edi, terdapat 75 perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu diantaranya meninggal dunia.
"Yang 74 sehat tanpa gejala, Kalau pun ada gejala ringan. Namun ada satu perawat yang meninggal dunia," ucapnya.
Perawat-perawat tersebut, diduga tertular di fasilitas kesehatan (Faskes) tempatnya bertugas masing-masing, baik itu di rumah sakit maupun Puskemas. "Meskipun sudah memakai APD mungkin imunnya kurang karena terlalu capek dan lainnya," lanjutnya.
Bagi perawat yang positif Covid-19, biaya perawatannya gratis. Sedangkan yang meninggal dunia mendapatkan santunan dari pemerintah. Edi juga memastikan semua anggota PPMI Ponorogo sudah mendapatkan dua kali vaksin, terutama yang sudah bekerja di fasilitas kesehatan dan lolos screening vaksinasi.
"Anggota kami sekitar 1.700, yang sudah bekerja itu sekitar 1.000, yang lainnya masih fresh graduate," kata Edi. Walaupun sudah menerima vaksin, Edi berharap semua anggotanya tetap mejaga prokotol kesehatan terutama yang memberikan pelayanan langsung.
"Jaga imunnya dengan menjaga gizi mengatur jam istirahat dan jangan sampai terlalu stres," kata Edi. Apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 ini semua tenaga kesehatan harus siaga sewaktu-waktu.