
Soal Kapal van der Wijck yang tenggelam di Perairan Brondong, Lamongan pada 1936 masih menjadi misteri. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akhirnya memutuskan untuk melakukan eksplorasi.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, pihaknya akan melakukan eksplorasi untuk mengetahui kondisi terkini dari bangkai Kapal van der Wijck. Peristiwa 'Titanic' di Indonesia itu harus dibuktikan lagi dengan menelusuri di mana posisi kapal itu.
"Untuk melihat bagaimana kondisi kapal saat ini setelah bertahun-tahun berada di bawah laut, dibutuhkan kegiatan eksplorasi," kata Wicaksono, Rabu (10/3/2021).
Rencananya, eksplorasi akan dilakukan pada April mendatang, bekerja sama dengan Pemkab Lamongan.
Terpisah, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Lamongan siap dan sudah berkomitmen untuk pelaksanaan eksplorasi Kapal van der Wijck. Lamongan, menurut Yuhronur, juga sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama BPCB Jatim.
“Secepatnya akan kita explore awal, kita sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Terutama BPCB Jawa Timur selaku pemangku urusan penyelamatan cagar budaya. Mereka siap, kita sudah komitmen untuk itu," terang Yuhronur.
Sebelumnya, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Mifta Alamuddin juga menyampaikan, Kapal van der Wijck yang tenggelam di perairan pantai utara (pantura) Lamongan ini sebagai harta karun bawah laut. Bahkan, kerap ada pihak yang mencoba mencari bangkai kapal tersebut.
"Lamongan juga ada harta karun laut dari kapal, yaitu Kapal van der Wijck yang tenggelam pada 20 November 1936 saat masa kolonial Belanda," terangnya. (ist)