
SIDOARJO (Lenteratoday) – Untuk ke-empat kalinya, eksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) terhadap lahan sengketa di desa Kemiri, kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo gagal dilakukan. Masalahnya masih sama, yaitu PN tidak menemukan objek sengketa secara pasti.
Sebelumnya, PN Sidoarjo pernah melakukan upaya eksekusi pada 2009, 2013, kemudian pada Desember 2020 lalu. Sama dengan eksekusi sebelumnya, eksekusi hari ini, Kamis (25/2/2021) juga menjadi perhatian warga. Ratusan warga berkumpul untuk menyaksikan secara langsung proses eksekusi tersebut.
Sebagai upaya pengamanan, setidaknya ada 475 personel keamanan di lokasi. Mereka terdiri dari 375 personel Polri termasuk personel K9 serta Polwan dan Tim Huru Hara. Kemudian ditambah 100 personel dari TNI.
Eksekusi tersebut sesuai permohonan dari keluarga Sarman (alm) setelah memenangkan sengketa berdasarkan hasil putusan PN Sidoarjo, Pengadilan Tinggi, Kasasi dan PK Mahkamah Agung. Objek eksekusi adalah lahan seluas sekitar 10.000 meter persegi. Bahkan, balai desa setempat juga diklaim pemenang sengketa masuk dalam lahan sengketa.
Kepala Desa Kemiri, Novi Ari Wibowo yang hadir pada saat eksekusi mengatakan bahwa warga tidak menolak adanya eksekusi yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri. Namun objek yang dieksekusi harus jelas.
Ketidakjelasan objek eksekusi tersebut karena batas-batasnya tidak sesuai alias tidak ada. Batas sisi arah manapun, tidak seperti yang disebutkan dalam putusan MA. Bahkan, berdasarkan kondisi di lapangan diketahui bahwa titik lokasi tersebut berupa tanah sawah milik kas Desa. Melihat kondisi ini, eksekutor dari PN Sidoarjo memutuskan untuk menunda eksekusi.
Sementara itu Kabagops Polresta Sidoarjo, Kompol Trie Sisbiantoro mengatakan eksekusi tanah sesuai dengan putusan PN Sidoarjo. Namun, eksekusi dibatalkan karena masih belum adanya titik kejelasan lahan yang akan dieksekusi. Selain itu juga berdasarkan pertimbangan situasi keamanan.
“Kita sebagai aparat tidak menginginkan adanya gesekan antara warga dengan petugas. Walaupun jumlah warga yang begitu banyak, kami tetap melakukan pengamanan hingga suasana menjadi kondusif,” tegasnya. (ang)