
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Ikan menjadi salah satu menu makanan utama masyarakat Kota Palangka Raya, bahkan Kalimantan secara umum. Melihat potensi itu DPRD Palanga Raya mendorong budidaya massal menggunakan metode bioflok sebagau upaya ketahanan pangan dan menjaga asupan protein.
“Selain pertanian dan UMKM, Pemkot selanjutnya akan berupaya agar sektor perikanan juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” papar Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto, Senin (22/2/2021).
Sigit mengatakan dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat tentu akan bisa mendorong masyarakat setempat untuk bisa membudidayakan ikan secara lebih maksimal. “Dengan adanya bantuan pemerintah akan dapat digunakan untuk permodalan bagi para pembudidaya ikan yang kesulitan dan memberikan pelatihan untuk metode budidaya ikan yang baik,” ungkap Sigit.

Penerapan metode yang tepat dalam budidaya ikan, dijamin hasil yang bisa didapatkan juga akan meningkat. Sebab, dengan mengetahui cara perawatan ikan yang baik, pakan yang tepat, pemanfaatan lahan secara maksimal, tentu ikan yang dihasilkan akan lebih baik dalam hal kualitas dan kuantitas.
Ia berharap jika hasil budidaya ikan melimpah nantinya akan mencukupi kebutuhan masyarakat Palangka Raya, bahkan bisa dijual ke daerah lain.“Bantuan pemerintah bisa digunakan untuk membudidayakan ikan secara bioflok, agar semakin banyak pembudidaya ikan yang memahami dan menggunakan metode ini, semakin banyak peternak ikan yang sejahtera” pungkas Sigit.
Metode bioflok sendiri merupakan metode budidaya ikan dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah limbah ikan menjadi pakan ikan tersebut. Selain itu metode ini bisa menggunakan media buatan, tidak harus di kolam konvensional, sehingga lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut data dari Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, di tahun 2020 hasil dari budidaya ikan mencapai 20.300 ton lebihterdiri dari berbagai jenis ikan seperti patin, gabus, baung lele, mas, dan sebagainya. Di tahun 2021 ini diharapkan 5 kelompok pembudidaya ikan bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut akan digunakan fokus untuk budidaya ikan nila dan lele karena paling tinggi angka konsumsinya dan tergolong mudah perawatannya.(nov)