16 April 2025

Get In Touch

Berharap Amdal PPSLI-B3 Dawarblandong Segera Diterbitkan

Berharap Amdal PPSLI-B3 Dawarblandong Segera Diterbitkan

Surabaya - Untuk menghilangkan keraguan masyarakat akan pembangunan Pusat Pengolahan Sampah dan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan Beracun (PPSLI-B3) di desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim Hidayat berharap agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), segera menerbitkan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal).

Dengan adanya amdal itu, maka pusat pengolahan limbah tersebut juga bisa segera beroperasi. "Kami berharap agar Amdal dari PPSLI itu bisa dipercepat, sehingga menjawab keraguan masyarakat sekitar," katanya pada Senin (6/2/2020).

Sambil menunggu Amdal selesai, Hidayat berharap agar KLHK juga memberikan dispensasi, agar pembangunan sarana dasar PPSLI seluas lima hektar itu bisa dimulai. Dia berharap pembangunan sarana infrasktuktur dasar yaitu meliputi pagar pembatas, jalan masuk, pergudangan dan incenerator juga dilakukan.

Berdasarkan laporan PT Jatim Graha Utama (JGU) selaku pengelola PPSLI, pembebasan lahan sudah mencapai 65 hektar. Untuk itu dia berharap pada awal Februari mendatang Amdal dari PPSLI bisa diterbitkan. Selain Amdal, saat ini, pihaknya juga mendorong agar Kabupaten Mojokerto bisa segera menerbitkan IMB pda proyek tersebut.

"Soal lahan sudah selesai dan sudah ada 65 hektar. Soal izin sampai tanggal 31 desember sudah sidang tentang Amdal. Clearnya masih Januari sampai dengan Februari," tambahnya.

Hidayat yakin jika pembangunan bisa dimulai awal bulan Mei 2020. "Target kita harapkan nanti di tahun 2020 bisa dikerjakan. Dan bulan Mei start infrastuktur dasar, minimal untuk pengurukan sudah bisa dimulai," tandasnya.

Untuk diketahui, kapasitas PPSLI-B3 Dawarblandong di Kabupaten Mojokerto diperkirakan bisa menampung limbah B3 sebanyak 170 juta ton pertahun. Tempat pembuangan limbah B3 itu rencananya akan menerapkan konsep sanitary landfill. Pembangunan PPSLI-B3 di Dawarblandong itu untuk dirasa sangat penting, karena sampah medis di Jawa Timur sudah overload. Sedangkan, ketika dibuang di Kabupaten Cileungsi, biaya yang dibutuhkan cukup besar. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.