
Surabaya – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak meminta supaya mewaspadai banjir kiriman dari Bengawan Solo. Karena, Sungai Bengawan Solo merupakan 30 % hulunya di Jawa Tengah, namun hampir 70 % hilirnya berada di Jatim.
“Karenannya, kami juga akan terus mengupdate dan memantau kondisi hujan yang terjadi di Bengawan Solo. Sehingga, kita bisa mengantisipasi terjadinya banjir kiriman,” tukas Emil sembari mengimbuhkan titik rawan banjir lainnya antar lain yaitu Sungai Brantas, Kali Lamong, dan Kali Kemuning untuk wilayah Madura.
Emil menambahkan, dalam kesiapan penanganan penanggulangan bencana ini kunci utamanya adalah bagaimana kecepatan dan respon yang diberikan. Untuk itu, Emil meminta kepada seluruh masyarakat Jawa Timur supaya tidak panik akan adanya ancaman bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, dan puting beliung. Namun, mantan Bupati Trenggalek itu berharap agar masyarakat tetap waspadai terhadap bencana tersebut.
“Masyarakat memangharus waspada apalagi usai melihat kondisi banjir yang terjadi di Jabodetabek.Namun, masyarakat jangan sampai panik dan tetap tenang. Semua elemen masyarakatharus bersiap-siap, sehingga ketika bencana terjadi semua sudah tertata,”ungkap Emil sapaan akrab Wagub Jatim itu saat meninjau pos komando (posko)penanggulangan siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kantor BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jatim, Waru, Sidoarjo, Kamis (2/1).
Emil menjelaskan,pihaknya bersama OPD terkait di lingkup Pemprov Jatim dan instansi vertikaltelah melakukan koordinasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Selain itu, jugamelakukan pengecekan dan inventarisasi segala ketersediaan peralatan termasukalat berat untuk melakukan evakuasi saat bencana terjadi.
Untuk itu, padasaat peninjauan tersebut, Emil menyempatkan diri mengecek secara langsungperalatan pengolah data yang dimiliki BPBD Prov. Jatim untuk komunikasi dengankab/kota dan BMKG. Termasuk ketersediaan perahu karet yang dimiliki danketersedian makanan darurat. Utamanya dalam pendistribusinya agar berjalanefektif ketika bencana terjadi.
"Saat banjiryang terpenting adalah ketersediaan makanan darurat. Dan kami juga sudahmencoba rasanya, insyaalloh kondisinya baik dan sudah ada tanggal expirednya.Sehingga, kelayakannya bisa dicek sebelum dikonsumsi,” terangnya.
Pada kesempatantersebut, Emil juga membahas terkait pembuatan rencana operasi (renops) dalamrangka penanganan bencana hidrometeorologi. Untuk itu, dirinya bersama BPBDProv. Jatim akan segera menginventarisir langkah-langkah yang dimungkinkanuntuk mengantisipasi kesiapsiagaan atau kecepatan merespon saat terjadibencana.
“Kita sudah sepakatbahwa akan kita bedah satu persatu dengan instansi terkait, mengenai draftrenops yang sudah disusun. Mulai dari bagian mana yang mengurusi logistik,komunikasi, hingga langkah preventif seperti susur sungai dan susur bukit,”terangnya. (ufi)