
SURABAYA (Lenteratoday) - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, menyebut ada 4.000 stok plasma darah yang siap diedarkan. Namun, Kepala UPT PMI Surabaya Dr. Budi Arifah menampik dan mengatakan stok hanya ada 42 kantong darah.
"Kemarin laporan PMI (Palang Merah Indonesia) ada 4000. Angka itu tertinggi di Indonesia. Di DKI Jakarta saja, angkanya baru mencapai 2.500," kata Whisnu dalam acara Donor Plasma Konvalesen massal di PT SIER, Selasa (2/2/2021).
Namun, Kepala UPT PMI Surabaya Dr. Budi Arifah menjelaskan bahwa 4.000 plasma konvalesen itu bukan stok. Tapi yang sudah terdistribusi di Surabaya.
"Angka 4.000 itu yang sudah dikeluarkan ke Rumah Sakit, ke mana-mana gitu. Jadi 4.000 yang sudah didistribusikan," jelasnya.
Arifah menjelaska bahwa per 2 Februari 2021, jumlah stok hanya mencapai 42 kantong. Di antaranya, 7 kantong untuk golongan A, 19 kantong Golongan O, 16 kantong golongan AB.
"Totalnya ada 42. Untuk jumlah antriannya, ada 30 pasien golongan B. Sementara golongan A, O, dan AB tidak ada," urainya.
Untuk jumlah yang disebutkan Plt walikota Surabaya, lanjut Arifah, angka real mencapai 4.398 kantong yang sudah didistribusikan. Di antaranya, golongan A sebanyak 1.009 kantong, golongan B sebanyak 1.437 kantong, golongan O sebanyak 1.652 kantong, dan golongan AB sebanyak 300 kantong.
"Jadi angka 4000 itu yang sudah didistribusikan. Stok saat ini hanya 42," pungkasnya. (Ard)