
Surabaya – Sektorpeternakan Provinsi Jatim selama 2019 menduduki peringkat pertamanasional. Selain itu, Gubernur Jatim KhofifahIndar Parawansa mengungkapkan, sector peternakan dan pertanian mampuberkontribusi untuk swasembada pangan nasional.
Dia menjelaskan, sebanyak 51% populasi atau 278.930 ekor sapi berasal dari Jatim, produksi daging sapimenyumbangkan kontribusi nasional sebanyak 20 % atau 575.577 ton, ayamberkontribusi nasional sebanyak 28 % atau 50.539.430 ekor, bahkan susu sapiberkontribusi bagi nasional sebanyak 57 % atau 543.549 ton.
Untuk mempertahankan atau semakin meningkatkan sektorpeternakan, Pemprov Jatim melakukan inseminasi buatan sejuta lebih anakan sapiatau yang disingkat dengan Intan Selaksa. Adapun kegiatan yang dilakukan dalamIntan Selaksa seperti revitalisasi Bank Sperma untuk mendukung optimalisasipelayanan Inseminasi Buatan (IB), distribusi semen beku di 38 kabupaten/kotauntuk mendukung Intan Selaksa melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting(UPSUS SIWAB).
Ditambahkan, selain itu juga penyediaan sarana pendukungInsemiansi Buatan (N2Cair), pemeriksaan kwalitas semen beku. BahkanGubernur Khofifah terus menyampaikan tekad kepada para gubernur lainnya untuk mendeklarasikan mewujudkan Indonesiaswasembada daging pada tahun 2024.
“Hal yang menjadi daya ungkitnya adalah Balai BesarInseminasi Buatan. Kita memiliki para petugas pemeriksa kebuntingan, petugasinseminasi buatan. Optimalisasi pelayananinseminasi buatan inilah yang di BBIB punya kemampuan produksi 4,3 juta semenbeku. Dari 4,3 juta yang terpakai di Jatim sebanyak 1,7 juta. Tentu harapankita provinsi lain bisa bersama- sama melakukan bagaimana target swasembada daging bisa kita wujudkan di Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, Jatim dalam konstalasinasional produksi sektor pertanian unggulan terdiri dari beras surplus 2,45juta ton, jagung surplus 6,42 juta ton, bawang merah surplus 0,13 juta ton.
Untuk target tahun 2020 di sektor pertanian antara lainpengembangan padi sebanyak 10.963.922 ton, pengembangan jagung 6.807.711 ton,pengembangan kedelai 254.317 ton, pengembangan bawang merah 324.049 ton.
Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan alat mesinpertanian (pra panen) seperti pompa air sebanyak 40 unit, cultivator sebanyak10 unit, dan hand tractor sebanyak 12 unit melalui APBD Jatim. Sedangkan untuktractor R-2 sebanyak 762 unit, tractor R-4 sebanyak 92 unit, pompa air sebanyak582 unit, rice transplanter 112 unit, dan cultivator sebanyak 212 unit melaluiAPBN.
Bahkan juga dilakukan asuransi pertanian melalui APBNdengan target 300 ribu Ha, embung pertanian melalui APBN dengan target 27 unit,rehab jaringan irigiasi tersier (RJIT) melalui APBN sebanyak 5 unit dan melaluiAPBD sebanyak 8.500 unit Ha, irigasi perpompaan melalui APBN 107 unit, sertairigasi perpipaan melalui APBN 11 unit. (ufi)