PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya sudah menjalankan program pemulihan ekonomi sejak Agustus tahun 2020. Namun sampai saat ini, seperti disampaikann oleh Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Palangka Raya belum mendapatkan dana pinjaman dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Iya, sampai saat ini Pemko Palangka Raya belum menerima dana PEN, pengajuan ke Pemerintah Pusat sudah kami laksanakan dari tahun lalu," ungkap Hera, Selasa (26/1/2021)
PEN merupakan salah satu program dari pemerintah pusat yang ditujukan untuk pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Pemerintah daerah bisa mengajukan pinjaman untuk menyelamatkan ekonomi daerah.
Hal ini diatur dalam PMK No. 179/PMK.07/2020 perubahan atas PMK No. 105/PMK.07/2020 yang mengatur tentang Kriteria daerah yang bisa mengajukan PEN.
Hera menjelaskan ada dua jenis pinjaman yang bisa diajukan oleh daerah. Yaitu, PEN daerah yang sumber dananya berasal dari APBN dan satu lagi PEN yang dananya berasal dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI) Persero, di bawah naungan Menteri Keuangan."Untuk program pemulihan sudah ada yang berjalan, khususnya di sektor pertanian dan peternakan," papar Hera.
Hera menambahkan jika pihaknya akan terus berupaya agar program pemulihan ekonomi yang sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu tetap bisa berjalan. Khususnya pada sektor UKM, pertanian dan peternakan.
Diharapkan dengan tetap produktifnya sektor-sektor tersebut dapat mempercepat pulihnya ekonomi. Selain itu jika program pemulihan ekonomi diperluas diharapkan akan menyerap lebih banyak tenaga kerja, khususnya bagi yang terkena PHK.
Namun demikian Hera berharap dana PEN bisa diterima Pemkot Palangka Raya tahun ini, mengingat masih banyaknya program pemulihan yang akan dijalankan. "Mungkin terkendala banyaknya daerah lain yang juga mengajukan, tapi kami berharap tahun ini PEN bisa diperoleh agar program pemulihan ekonomi dapat terus berjalan," pungkasnya.(nov)
.jpg)
.jpg)
