21 April 2025

Get In Touch

Gunung Semeru Masih Berpotensi Keluarkan Awan Panas dan Bajir Lahar

Dam lahar hujan di aliran Besuk Sat yang berhulu di Semeru, Rabu (17/1/2021). Foto: Sahlan Kurniawan
Dam lahar hujan di aliran Besuk Sat yang berhulu di Semeru, Rabu (17/1/2021). Foto: Sahlan Kurniawan

LUMAJANG (Lenteratoday) - Gunung Semeru berpotensi mengeluarkan guguran awan panas. Selain itu, potensi banjir lahar dingin akibat hujan juga menjadi ancaman kedua.

”Pada erupsi Desember 2020 lalu, material vulkanik sudah menutup aliran Besuk Kobokan, bahkan sebagian sudah meluber ke luar besuk. Jika terjadi banjir lahar hujan lagi, banjir akan meluber ke daerah yang lebih luas,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo .

Posisi besuk atau jalur lahar lebih rendah dari permukiman warga, dengan jarak lebih berkisar 1-5 kilometer ke permukiman warga. Permukiman warga berada di ketinggian lebih kurang 100 meter. Luberan lahar hujan diperkirakan kembali menyapu pepohonan dan tanaman warga yang ditanam di daerah aliran lahar. Meski namanya lahar hujan, material di daerah aliran lahar utama Semeru, seperti di Besuk Kobokan, menurut Wawan, kondisinya masih panas.

”Desember lalu, saat ada pengujian oleh tim PVMBG pada dua minggu setelah erupsi, menunjukkan bahwa suhu material vulkanik pada kedalaman 50 sentimeter masih 100-200 derajat celsius. Namun, saat sudah sampai ke sungai-sungai di bagian hilir sudah tidak lagi panas,” katanya.

Wawan berharap masyarakat tetap harus waspada, utamanya untuk para pencari pasir di daerah besuk-besuk aliran lahar Semeru sebab datangnya banjir lahar hujan bisa terjadi tiba-tiba.

”Kemarin kondisi di sini belum hujan. Nanti kalau muncul hujan, banjir lahar dingin bisa jadi akan membawa material vulkanik besar dan membahayakan. Itu sebabnya, kami terus mengimbau warga menjauhi lokasi-lokasi aliran lahar Semeru,” kata Wawan. Selain guguran awan panas dan lahar Gunung Semeru, masyarakat juga diminta mematuhi rekomendasi PVMBG sebab dampak aktivitas Semeru juga berupa debu vulkanik. Debu vulkanik tersebut bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

”Di Kecamatan Pasrujambe dan Senduro Lumajang dilaporkan, warga merasakan debu vulkanik Semeru. Kami sudah membagikan masker dan menyediakan masker di kecamatan,” kata Wawan.

Abu vulkanik tersebut rupanya tidak hanya dirasakan warga Lumajang, tetapi juga warga Kabupaten Probolinggo. ”Guguran awan panas Semeru juga berdampak kepada kami di Probolinggo. Hasil pantauan kami, terjadi hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan mulai pukul 17.40-21.08. Kondisi saat ini, abu vulkanik sudah reda,” kata Anggit Hermanuadi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo.

Adapun wilayah terdampak abu vulkanik Semeru di Kabupaten Probolinggo adalah Kecamatan Kuripan, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto, Sumber. (Wan)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.