
JEMBER (Lenteratoday)- Tayangan video yang viral menggambarkan puluhan orang berbusana muslim mendatangi Mapolsek Tanggul memprotes penetapan Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai tersangka oleh Mabes Polri, akhirnya berbuntut panjang.
Bahkan salah satu peserta unjuk rasa, sempat mengumpat dan mengatakan pernyataan yang menyudutkan Institusi Polri. “Ini sangat menyakiti umat Islam bib, ini polisi seperti tingkahnya PKI, ini semua gara-gara PKI,” ujar pria mengenakan baju warna cream bersongkok putih dan memakai sorban, dalam video tersebut.
Belakangan diketahui, jika pria tersebut adalah H Romli (50) salah satu tokoh masyarakat di Dusun Sumberkijing, Desa Pringgowirawan Sumberbaru, Jember. Tuduhan tersebut berpotensi berujung penjara karena bisa saja melanggar UU ITE.
Belakangam H Romli akhirnya menyesal telah mengucapkan kata-kata tersebut dan meminta maaf kepada institusi Polri, Polres Jember dan Polsek Tanggul.
Dia menyatakan, pernyataan tersebut ia sampaikan secara spontanitas karena terbawa emosi, dan diluar kesadarannya. Bahkan pria yang juga pengurus Masjid di salah satu desa di Sumberbaru ini juga membuat pernyataan dan permintaan maaf secara resmi di atas materai.
“Saya menyatakan, saya merasa menyesal atas perkataan saya yang saya ucapkan di Polsek Tanggul tadi pagi dalam menyampaikan aspirasi berkenaan dengan penahanan Habib Rizieq Shihab. Ini merupakan perkataan yang seharusnya tidak saya lontarkan, ini diluar kesadaran. Saya terbawa emosi sehingga keluar perkataan yang tidak patut di lontarkan, apalagi kepada pihak kepolisian yang menjadi pengaman dan mengayomi masyarakat. Oleh karenanya itu dengan kerendahan hati, saya ingin meminta maaf kepada semua pihak kepolisian umumnya, khususnya kepada Polsek Tanggul. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun” demikian bunyi surat pernyataan yang dibuat oleh H. Romli, Senin (14/12/2020).
Pernyataan ini dibenarkan oleh Sholehudin salah satu sepupu H. Romli, bahwa saudaranya tersebut merasa menyesal dengan apa yang sudah di sampaikan saat di Mapolsek Tanggul, dan saat membuat pernyataan, dirinyalah yang merekam pernyataan penyesalannya.
“Iya mas, memang saya yang merekam, setelah saya beri pengertian, jika apa yang disampaikan tersebut tidak pantas, ia tidak sadar kalau pernyataanya terekam dalam vidio dan viral, tadi malam waktu membuat surat pernyataan juga bersama saya,” ujar Sholehudin.
Sholehudin menceritakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu kemarin lusa pagi usai jamaah salat subuh yang dilakukan oleh saudaranya di makam Habib Sholeh Tanggul. Dia sendiri biasanya ikut dalam jamaah tersebut, namun pas peristiwa mendatangi Polsek Tanggul, dirinya tidak ikut.
“Kejadiannya itu kemarin lusa pagi, setelah jamaah salat subuh, saya sendiri kebetulan tidak ikut jamaah subuh kemarin. Kami biasanya berangkat bareng jamaah di Asta (Makam Habib Sholeh Tanggul), tapi sudahlah mas, yang bersangkutan sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya,” ujar Sholeh panggilan Sholehudin. (mok)