
[JAKARTA] Lenteratoday -Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Jakarta Barat KH Noer Muhammad Iskandar (65) meninggal dunia Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 13.41 WIB.
Wafatnya ulama kelahiran Banyuwangi, 5 Juli 1955 itu juga dikonfirmasi oleh salah seorang santri Ma’had Aly Asshiddiqiyah, Muhammad Abror.
“Iya benar (beliau wafat),” kata Abror, santri asal Brebes di Pesantren Asshiddiyah singkat.
Kiai yang juga mendirikan cabang Pesantren Asshiddiqiyah di sejumlah daerah ini merupakan putra kesembilan dari sebelas bersaudara, dari pasangan KH Iskandar dengan Nyai Robiatun.
KH Noer Muhammad Iskandar memulai pendidikannya di pesantren tradisional Sumber Beras, Banyuwangi, Jawa Timur, yang langsung di asuh oleh ayahnya sendiri KH Iskandar.
Setelah menamatkan pendidikan dasar di madrasah ibtidaiyah, tahun 1967 beliau melanjutkan ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, yang pada waktu itu di asuh oleh KH Mahrus Aly.
Dikutip dari laman resmi Pesantren Asshidiqiyah, Kiai Noer Iskandar merupakan sosok ulama yang sukses membangun tradisi keilmuan pesantren di jantung ibu kota Jakarta.
Upaya membangun pesantren di ibukota bukan tanpa perjuangan. Perjalanan dan perjuangan panjang pun harus dilalui dengan berbagai tantangan yang berat.
Namun berkat dukungan dan dorongan yang begitu kuat dari Kyai Mahrus Ali, Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Kiai Noer Muhammad Iskandar, SQ pun berhasil. “Ia banyak membuka wawasan dan cakrawala berpikir saya akan pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia,” kata Kiai Noer tentang Kiai Mahrus Ali dikutip dari laman tersebut.
Menurut kabar yang diterima Lenteratoday, jenazah Kiai Noer Iskandar saat ini disemayamkan di kompleks Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya (Ist).