21 April 2025

Get In Touch

Dongkrak Nilai Ekspor, BUMN di Luar Negeri akan Disatukan Jadi Satu Kantor

Ilustrasi Gedung Pertamina
Ilustrasi Gedung Pertamina

JAKARTA (Lenteratoday) – Pemerintah terus melakukan inovasi untuk menembus pasar-pasar internasional. Terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir ingin menggabungkan BUMN di luar negeri untuk bisa bersaing.

Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto mengatakan seluruh perusahaan pelat merah di satu negara berada dalam satu gedung operasional, ekspor produk dan jasa mereka bisa digenjot lebih tinggi lagi.

"Kita tahu Pertamina ada di negara lain, BNI juga, lalu ada beberapa karya, kenapa ini tidak satukan? Selama ini mereka selalu berkantor sendiri-sendiri, dengan bersama-sama mereka bisa efisien, brandingnya pasti bagus," katanya.

Susyanto mengatakan, berdasarkan survei internal Kementerian BUMN, apabila rencana itu direalisasikan, hasil ekspor produk dan jasa perusahaan BUMN akan lebih maksimal lagi.

Bahkan, kata Susyanto dikutip Kumparan, bisa mencapai 27 kali lipat dari total hasil ekspor yang bisa diraup saat ini sebesar USD 6,68 miliar. Jika dikalikan, potensi ekspor bisa menembus angka USD 180 miliar atau setara Rp 2.541 triliun kurs dolar saat ini.

"Ini cukup menjanjikan, artinya kalau BUMN go global kita benar-benar serius, tujuan kita itu bisa tercapai," ucap dia.

Berdasarkan paparan Susyanto, nilai ekspor terbesar perusahaan BUMN saat ini ada di benua Asia, yakni USD 5,6 miliar. Realisasi tersebut disumbang oleh sektor konstruksi sebesar USD 246 juta, manufaktur USD 110 juta, migas dan energi USD 352 juta, kehutanan, USD 84 juta, minerba sebesar USD 3,2 miliar, perkebunan USD 189 juta, pangan dan pupuk USD 532 juta, serta pertahanan USD 877 juta.

Sementara sisanya, realisasi ekspor di benua Afrika sebesar USD 506 juta, disusul realisasi terbesar ketiga di Eropa, yakni senilai USD 280 juta. Selanjutnya, ekspor di Amerika mencapai USD 182 juta. Serta terakhir untuk Australia sebesar USD 81,5 juta.(ST1)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.