
KEDIRI (Lenteratoday) - Guna mendapatkan hasil maksimal, puluhan petani kopi di lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri mendapatkan pelatihan tentang modernisasi sistem pertanian kopi. Pelatihan diselenggarakan mahasiswa yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia (GENBI) Komisariat IAIN Kediri di Rumah Kopi, Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kabupaten Kediri.
Sebanyak 30 petani kopi mengikuti pelatihan ini. Secara khusus mereka dilatiholeh dua orang pakar kopi, yakni Bambang Sriono dan Zainudin. Keduanya memberikan ilmu tentang tata cara budidaya, pengolahan hingga pemasaran kopi dengan kualitas dan nilai ekonomi yang tinggi.
"Pelatihan ini penting untuk mendorong kualitas kopi di Lereng Kelud agar mampu bersaing di pasar regional bahkan hingga internasional. Lebih modernisasi mulai pengolahan hingga pemasaran kopi," ujar Rini Isnaini, GENBI Komisariat IAIN Kediri, Rabu (18/11/2020)
Sementara itu, menurut petani kopi, Sudarmono, materi pelatihan yang disampaikan dua pakar tersebut cukup membuka wawasan mereka menjadi lebih modern. Dia mengatakan selama ini masih menggunakan cara-cara bertanam dan mengelola kopi secara tradisional. Baik dalam hal petik maupun penyimpanan cenderung mempengaruhi kualitas kopi yang dihasilkan.
“Petani memiliki andil 70 persen dalam menentukan aroma dan cita rasa kopi yang nikmat, “ ujar Bambang menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Desa Puncu, Hengki, mengapresiasi kegiatan yang merupakan rangkaian dari road to pengukuhan GENBI Komisariat IAIN Kediri ini. Menurutnya, ini bisa menjadi momentum kebangkitan kopi di lereng Kelud yang meredup sejak periode 90an.
Selain pelatihan, GENBI juga membagikan 200 paket sembako untuk warga di lima dusun Desa Puncu Kabupaten Kediri. Melalui bantuan ini, GENBI ingin turut meringankan beban warga terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Karena dilaksanakan di tengah pandemi, kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker atau pelindung wajah serta mengatur jarak, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. (gos/adv)