
JEMBER (Lenteratoday)- Kepala Kejaksaan Negeri Jember Prima Idwan Mariza yang pernah terpapar Covid-19 mendukung gerakan donor plasma darah yang digelar oleh Rumah Sakit Jember Klinik bersama PMI Lumajang. Dukungan itu diwujudkan dengan keikurtsertaannya dalam donor tersebut.
Untuk mengikuti gerakan sosial tersebut, Kajari Jember Prima ini menjalani screening darah di RS Jember Klinik awal November lalu. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kecocokan darah sebagai pendonor plasma. “Saya penyintas Covid-19, yang pernah terkena Covid-19 dan saya sekarang alhamdulillah sudah sembuh. Semoga hasilnya baik dan saya bersedia untuk donor plasma,” ujar Kajari Jember Prima dikutip Rabu (11/11/2020).
Sebagai sebuah gerakan, Kajari Jember Prima juga turut mengimbau kepada masyarakat agar bersedia menjadi pendonor plasma darah. “Ini salah satu upaya kita mencegah virus Covid-19 di Kabupaten Jember,” ujarnya. Dia juga mengapresiasi RS Jember Klinik dan PMI Lumajang yang telah menginisiasi gerakan donor plasma darah tersebut.
Staf di Kejaksaan Negeri Jember yang juga Bendahara Kejari, Ranggga Kurniadi Setiawan turut juga dalam gerakan donor plasma darah tersebut. Rangga sebelumnya juga dinyatakan positif menderita Covid-19 pada pertengahan Oktober lalu bersama staf yang lain yang kini sudah dinyatakan sembuh.
Sementara Direktur RS Jember Klinik dr Burhansyah menjelaskan, gerakan moral dan aksi sosial berupa donor plasma darah tersebut didedikasikan untuk penderita Covid-19. “Donor plasma ini sangat dibutuhkan untuk terapi,” terang dr Burhansyah.
Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kajari Jember Prima yang telah bersedia diambil sampel darahnya. “Plasma darah ini sangat berarti sekali bagi penderita Covid-19 yang berkategori sedang dan berat,” ujarnya.
Dia juga berharap gerakan yang telah diikuti oleh tokoh dan publik figur di Kabupaten Jember tersebut bisa menggerakkan hati masyarakat, utamanya penyintas Covid-19, untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya untuk pengobatan.
Selain Kajari Jember, Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto bersama beberapa pegawainya juga ikut dalam gerakan donor plasama darah tersebut. “Ini merupakan panggilan hati, panggilan kemanusiaan. Bagaimanapun juga, sesama manusia harus saling membantu,” ujarnya. (mok)