
SURABAYA (Lenteratoday) - Prosesi wisuda yang digelar oleh Rumah Sakit Lapangan KOGABWILHAN II Indrapura (RSLKI), Minggu siang (8/11/2020), terlihat menarik dan antusias.
Dari 5 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, terdapat balita berusia 1,5 tahun, Ilana Titania Raditya, bersama ibunya, Enggar Dwi Puspitasari (26), usai mendapatkan perawatan dari dokter dan paramedis rumah sakit tersebut.
Kepada awak media, Perempuan yang bekerja sebagai apoteker itu mengalami gejala demam pada hari Jumat yang lalu. Untuk tertularnya, Enggar juga mengaku tidak tahu penyebabnya dari mana.
"Awalnya saya menggigil malam hari. Tapi ada batuk, sesak nafas. Kemudian saya tidak bisa mencium bau. Besoknya saya memutuskan rapid test. Hasilnya non reaktif," ungkapnya.
Pada hari Senin, Anaknya merasakan demam dengan suhu yang sangat tinggi. Enggar berinisiatif mengikuti swab test Rabu lalu. Sementara anaknya menjalankan swab test hari Sabtu, hasilnya menunjukkan positif terkena virus corona. Sementara Suami Enggar, Erlangga Aditya (26) ikut melakukan swab test pada hari Jumat dan ternyata, hasilnya juga positif.
"Saya masuk ke rumah sakit hari Kamis, jadi sudah dirawat selama 11 hari. Suami masuk sama anak saya hari Senin. Tapi suami sembuh duluan. Jadi saya sama anak berada dalam satu kamar. Kami rutin minum vitamin," tuturnya.
Enggar berpesan kepada ibu dan anak yang terkena Covid sebaiknya segera melapor ke Puskesmas terdekat, apabila sudah merasakan indikasi indikasi gejala. Nantinya akan diarahkan dan dibantu isolasi mandiri.
"Bisa ke rumah sakit Indrapura atau rumah sakit Haji. Kalau isolasi mandiri bisa minum vitamin yang banyak. Makan protein yang banyak. Olahraga berjemur rutin," katanya.
Selama dirawat, Enggar menjalankan aktivitas sejak setengah 6 pagi diperiksa oleh dokter. Kemudian, disusul dengan mandi, sarapan, senam hingga berjemur bersama sesama penghuni.
"Kadang juga gosip sama ibu ibu. Itu yang bikin senang. Anak saya juga senang sekali di taman. Jam 10 siang anak sudah tidur sampai setengah 2. Makan siang terus ngobrol ngobrol sampai sore. Mandi lalu nongkrong," ceritanya.
"Malamnya ada yang karaokean. Berat badan saya nambah 4 kg padahal awalnya berat saya 47," sambungnya.
Enggar menghimbau bagi pasien agar tetap semangat, bahagia, tidak perlu mikir banyak beban, yang penting sembuh dan senang senang dulu.
"Setelah ini saya ingin makan mie instan. Kangen sudah lama enggak makan itu," celetuknya. (Ard).