
SURABAYA (Lenteratoday)-Pandemi Covid-19 benar-benar membuat warga memutar otak untuk mengembangkan prodak-prodaknya. Di Surabaya, salah satu warga mampu membuat inovasi roti gulung dengan motif batik-batik menarik.
Dia adalah Mieka Dewi, warga yang bertempat tinggal di Wiyung Surabaya ini menjadi salah satu pelopor pembuatan roti gulung dengan hiasan batik. Inovasi yang dilakukan mulai membuahkan hasil, pesanan untuk menikmati roti gulung batik ini mulai berdatangan. Bahkan ia memberdayakan beberapa warga yang tertarik mengembangkan roti gulung dengan hiasan batik.
“Pesanan mulai banyak, kemarin ada yang di Hotel Novotel juga pesan dan saya antar,” kata Mieka Dewi.
Untuk memenuhi pesanan tersebut, Mieka mengaku telah merekrut rekan-rekannya sebagai partner. Mereka diberdayakan untuk terlibat secara aktif dalam membatik roti gulung. Warga yang terlibat ini juga diajari bagaimana membatik roti dengan benar, kemudian diarahkan untuk mampu membuat inovasi-inovasi.
Biasanya, seni membatik lazimnya dilakukan di atas media sebuah kain menggunakan canting, lilin dan pewarna. Namun di Surabaya ini Mieka memiliki cara berbeda dalam membatik, yakni menggunakan bahan makan dengan media roti. Bagi masyarakat Indonesia, seni batik mungkin sudah biasa karena memang sudah menjadi salah satu budaya nasional. Untuk melestarikan budaya asli ini, berbagai cara ditempuh agar budaya batik ini tidak luntur di kalangan generasi muda sekarang.
Dalam menciptakan kreasi batik ini, Mieka tidak menggunakan cara-cara yang umum, seperti memakai canting, lilin dan bahan pewarna batik. Objeknya pun bukan menggunakan kain. Batik yang dia ciptakan justru menggunakan bahan makanan dengan objek roti gulung.
"Mulanya coba-coba dan ingin mengkombinasikan motif batik pada makanan agar lebih menarik," katanya.
Ide membuat jajan motif batik ini muncul karena dirinya menggemari batik. Akhirnya diputuskan untuk menciptakan roti dengan motif batik. Ternyata, jenis kue ini yang paling banyak diminati pembeli adalah roti gulung. Harga jual pun berbeda tergantung jenis makanannya, untuk roti gulung batik dipatok dengan harga Rp 100 ribu/bungkus.
"Biasanya diorder hanya momen tertentu. Yakni seserahan, oleh-oleh, atau bila ada momen-momen tertentu seperti ulang tahun," terang dia.
Pembuatan makanan bermotif batik ini secara umum sama seperti membuat produk sejenis lainnya. Hanya saja dasar loyang diberi adonan kue bermotif batik sesuai warna dan coraknya. Setelah motif terbentuk, loyang diisi adonan kue dan dimasak hingga matang.
Hasilnya, bentuk makananan ini nyaris tak ada bedanya dengan gulungan kain batik yang sebenarnya dan rasanya pun nikmat dan lumer di mulut. “Kami juga siap menerima pesanan dengan kualitas terbaik,” akunya.(ST1)