
Surabaya - Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberi pengarahan kepada anak-anak sekolah yang tertangkap saat mengikuti demo UU Omnibus Law beberapa waktu lalu. Risma menyesalkan anak-anak yang terlibat demo karena ikut-ikutan.
“Memang saya melihat anak-anak butuh perhatian khusus karena tidak seperti biasanya kalau anak-anak yang biasanya itu aktif, jadi ini mungkin anak-anak yang begitu butuh eksplorasi. Untuk dia bisa menunjukan bahwa dirinya ada,” ujarnya di SMPN 1 Surabaya, Senin (19/10/2020).
Risma mengatakan bahwasanya tidak adil jika anak-anak usia ini dilibatkan untuk mengikuti demo. Sebab mereka belum mengerti apapun.
“Kalian semua berhak untuk berhasil, kalian semua berhak untuk sukses. Jangan gampang dipengaruhi orang lain, karena kalau kalian gampang dipengaruhi orang ya begini akibatnya,” ujarnya
Apa yang dilakukan Risma bukan tanpa sebab, menurutnya tugas seorang siswa adalah belajar tidak untuk mengikuti demo.
"Tidak fair dan tidak adil kalau kemudian anak-anak ini dilibatkan. Mereka belum mengerti apapun, jadi itu yang pertama saya protes keras itu, ada UU perlindungan anak yang saya gunakan bahwa mereka jangan dilibatkan," kata Risma
Yang kedua, lanjut Risma bahwa mengajak seluruh warga Surabaya untuk mengamankan kota dan menjaga anak-anak.
“Ekploitasi anak-anak bukan hanya diajak bekerja tapi anak-anak di kondisikan sepeti itu (demo) juga ekploitasi anak. Jadi karena itu ayo kita semua jaga kondisi kota supaya tidak ada lagi korban terutama anak-anak. Silahkan kalau mau demo tapi jangan rusak fasilitas, karena itu semua dibayar dengan uang rakyat,” jelasnya.
Selanjutnya, Risma akan memberikan pendampingan dan treatment kepada para siswa agar tidak terlibat dalam demo lagi.
"Mereka akan didampingi psikolog, saya berikan treatment kepada mereka. Saya juga akan lihat progresnya bagaimana, kalau perlu nanti saya temui mereka lagi," pungkasnya.
Dihadapan 58 anak, Risma menyampaikan bahwa orang tua mereka berangan-angan jika nanti besar akan jadi orang yang berhasil dan mengangkat derajat orang tua.
“Ayo sekarang kalian minta maaf kepada orang tua. Cium kaki orang tua kalian,” perintah risma kepada anak-anak.
Dengan suasana haru, para anak-anak sungkem kepada orang tua masing-masing dan berjanji tidak akan mengulangi kembali.
Sementara itu, Salah seorang anak yang berinisial S mengatakan bahwa dirinya terlibat demo karena diajak oleh temannya.
“Ikut teman, diajak buat demo. Ya saya cuma ikut.Udah kapok, di Polres dibilangin dikasih sosialisasi. Kamu pelajar nggak pantes buat ikut demo gitu,” ujar siswa yang duduk dibangku kelas 9 SMP ini. (Ard).