
Madiun - Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 Kota Madiun mencapai Rp 1.003.330.152.468 (Rp 1,003 triliun). Angka tersebut mengalami kenaikan Rp 12.755.486.042 (Rp 12,75 miliar) atau 1,29 % dari PAPBD 2020 Rp 990.574.666.426 (Rp 990 miliar).
Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga ditargetkan naik menjadi Rp 226,39 milyar, atau naik Rp 3,6 milyar dari PAD sebelumnya. Proyeksi APBD 2021 Kota Madiun ini disampaikan saat rapat paripurna DPRD Kota Madiun.
Sedangkan belanja daerah tahun 2021 diproyeksi mengalami defisit Rp 109 miliar dari proyeksi total belanja Rp 1,112 triliun. Walikota Madiun, Maidi mengatakan defisit tersebut akan ditutup menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2020. Selain itu, dia optimis bahwa pembangunan sektor wisata di Kota Madiun akan menaikkan pendapatan asli daerah.
"Ekonomi saat ini mengalami keterpurukan, PADnya turun. Infastruktur yang kita bangun ini akan menutup kekurangan PAD saat terjadi Covid. Ini yang kita sediakan infrastruktur yang ada. Sehingga mendapatkan PAD yang berlipat nanti," jelas Maidi usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Madiun.
Untuk menggenjot pendapatan, Maidi akan membuka kran investasi. Bahkan, dia mengatakan banyak investor yang berencana menanam modal di Kota Madiun. Dia berharap dengan adanya investor yang masuk ke Madiun akan membawa dampak positif bukan hanya terkait perputaran uang. Namun juga penyerapan tenaga kerja. Untuk dapat menarik minat investor, Maidi berpesan kepada masyarakat agar berkontribusi dalam menciptakan suasana aman di Kota Madiun.
"Investor yang masuk itu sudah kesini 6 kali. RS Internasional. DarinKorea juga ingin masuk. Ada Starbuck dan Burger King juga," ujarnya.
Dia juga berpesan untuk semuanya saja, supaya menjaga Madiun tetap aman nyaman dan damai. "Ini kunci orang datang ke Madiun," tandasnya.
Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya mengatakan bahwa DPRD Kota Madiun akan menindaklanjuti nota keuangan Walikota dalam bentuk RDP dimulai Minggu (18/10/2020) hingga Rabu (21/10/2020) sebelum dilakukan sinkronisasi dengan Badan Anggaran.
"Terkait dengan isi nota keuangan dan lain lain, nanti kita akan lihat strukturnya lebih jelas pasca kita akan melakukan pembahasan," jelas Andi.
Sedangkan untuk menarik investor masuk ke Kota Madiun, Andi mengusulkan untuk mempermudah perijinan investasi. Sehingga dengan banyaknya investor yang masuk ke Kota Madiun akan meningkatkan PAD.
"Setidaknya PAD di Kota Madiun kita masih optimis. Khususnya temen-temen DPRD utk mengejar target agar melampaui dari 2020 ini," kata Andi menutup wawancara. (Ger)