22 April 2025

Get In Touch

Geliatkan Perkebunan Tembakau di Tengah Pandemi Covid-19

Geliatkan Perkebunan Tembakau di Tengah Pandemi Covid-19

GRESIK - Agroindustri merupakan satu sektor yang tumbuh positif dari sekian banyak sektor minus terdampak Covid-19 selama lebih dari satu semester. Kondisi itu juga terjadi di Kabupaten Gresik, khususnya pada subsektor perkebunan tembakau yang tetap bisa tumbuh pada tahun 2020 ini.

"Ini tidak lepas dari peran anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai Hasil Tembakau (CHT) tahun anggaran 2020 yang dikucurkan untuk perkebunan di Kabupaten Gresik sebesar Rp 600 juta," ujar Syamsul Ma'arif, Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Rabu (14/10/2020).

Pertumbuhan perkebunan tembakau di Gresik dapat dilihat dari bertambahnya luas tanam tembakau. Dimana pada tahun 2018 hanya terdapat 5 hektare, kemudian bertambah menjadi 18 hektare di tahun 2019, dan di tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 luas tanam tetap bertambah menjadi 19 hektare.

Lahan tembakau di Desa Samben Kupon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik

"Dulu tembakau menjadi komoditas primadona di Gresik, tapi sempat ditinggalkan, dan kini perlahan dengan pasti semakin banyak dibudidayakan," tandas Syamsul Ma'arif.

Lahan-lahan tersebut terbagi di 4 (empat) kecamatan, yaitu Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, dan Duduksampean.

"Tanaman tembakau ini dapat tumbuh bagus pada saat kemarau. Nah, daripada ditanami kacang atau jagung seperti kebiasaan petani setempat saat musim panas, jauh lebih menguntungkan tembakau," ujarnya.

Salah satu strategi yang digencarkan Dinas Pertanian Gresik untuk menghidupkan kembali komoditas tembakau melalui dana DBH CHT adalah skema demonstration plot (demplot) dan pelatihan.

"Petani tidak hanya diberi ilmu teori melalui pelatihan, tapi juga diajak praktik langsung melalui demplot. Dengan hasil panen yang melimpah dan berkualitas, maka kesejahteraan petani tembakau akan meningkat. Ini sangat membantu di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang," kata Syamsul Ma'arif.

Salah satu demplot tembakau yang saat ini berlangsung ada di Kecamatan Balongpanggang. Ia pun berharap, melalui pola tanam demplot tembakau ini dapat diadaptasi oleh petani lain sehingga produktivitas mereka semakin baik.

Produktivitas tembakau di Kabupaten Gresik saat ini terbilang bagus, yaitu untuk 1 (satu) hektare lahan menghasilkan 15 ton daun basah atau 2,25 ton daun kering.

"Kami akan mengawal hasil panen tembakau ini, sehingga harga jual juga terjamin," tandasnya.

Terakhir, Syamsul Ma'arif memastikan jika kegiatan pelatihan maupun demplot untuk petani tembakau ini senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sektor hulu pertanian. (adv/sep)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.