22 April 2025

Get In Touch

Berikut Desa di Kabupaten Madiun yang Rawan Bencana Alam

Berikut Desa di Kabupaten Madiun yang Rawan Bencana Alam

Madiun - Setidaknya ada 14 Desa dari 5 Kecamatan di Kabupaten Madiun yang rawan bencana tanah longsor. Hal ini disampaikan saat rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana pada Rabu (14/10/2020). Rapat itu juga membahas kesiapan personil dan peralatan untuk penanggulangan bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, menyampaikan bahwa tim telah melakukan pemetaan dibeberapa wilayah karena mendekati musim penghujan. Dari pemetaan tersebut diperoleh data bahwa 14 Desa dari 5 Kecamatan rawan tanah longsor.

"Untuk daerah rawan tanah longsor yaitu 14 desa yang ada di 5 kecamatan yaitu Gemarang, Kare, Dagangan, Dolopo, dan Saradan. Semisal di Desa Bodag, Kecamatan Kare; Durenan, Kecamatan Gemarang, dan lainnya," jelas Zahrowi.

Zahrowi mengatakan, selain tanah longsor, bencana alam lain yang perlu diwaspadai adalah banjir. Dia menyampaikan beberapa Kecamatan yang rawan banjir. Diantaranya Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, Wonoasri, Madiun dan Wungu. Dari 6 Kecamatan tersebut, yang rutin mengalami banjir parah adalah Kecamatan Wonoasri, Saradan dan Balerejo.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya beserta tim telah melakukan kesiapsiagaan. Salah satunya dengan membersihkan area sungai yang rawan banjir. Zahrowi berpesan, selain waspada, masyarakat dihimbau untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai.

"Mitigasi bencana yang terus diupayakan yaitu mengubah perilaku masyarakat. Supaya mereka juga terlibat aktif untuk menjaga alam," kata Zahrowi.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami menyampaikan, bahwa rakor tersebut bertujuan membangun kerjasama yang kuat antara Pemerintah dan masyarakat. Melalui sinergi yang kuat akan menghasilkan sadar bencana. Sehingga petugas pemerintahan dan masyarakat menjadi waspada lebih dini.

"Kesiapan seluruh personil perlu diperiksa agar tidak ada bencana yang tidak bisa terkendali. Covid-19 tetap menjadi prioritas sementara bencana lainnya sebagai antisipasi," pungkasnya. (Ger)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.