
Madiun - Gudang Bus Cendana, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, terbakar. Kebakaran tersebut berasal dari percikan api las yang merembet ke ban salah satu bus yang akan dirombak.
Pekerja yang mengetahui hal tersebut berusaha memadamkan api dengan cara menyalakan kran air di gudang tersebut. Namun na'as, kran air tersebut macet sedangkan api membesar dan membakar 2 bus.
Berdasarkan pantauan Lenteratoday, petugas gabungan dari Pemadam Kebakaran dan BPBD sedang sibuk melakukan pemadaman. Beruntung, api tidak sampai merembet ke rumah di sekitar gudang tersebut. Namun demikian, tidak ada pekerja dari gudang tersebut yang dapat dimintai keterangan karena mereka meninggalkan lokasi kejadian ketika terjadi kebakaran.
Security Kantor Cendana, Hadi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali terkait kronologi kejadian. Hal ini dikarenakan dia berjaga di Kantor bukan di Gudang.
"Saya berada di pusat, saya dikabari kalau ada kebakaran jadi langsung kesini. Kronologi saya tidak tau, yang tau yang motong-motong. Tapi orangnya malah pergi gak tau tadi kemana," jelas Hadi.

Salah satu saksi mata, Hasan Bakri menyampaikan bahwa bus tersebut sudah tidak digunakan dan akan dilepas setiap bagiannya. Api berasal dari percikan las yang mengenai ban.
"Percikan api membakar ban, tapi karena kran air macet jadi tidak ada air sehingga api tidak bisa di padamkan lalu merembet dan membakar bus yang merupakan rongsokkan," jelas Hasan pada Selasa (29/09/2020) siang.
Sementara itu, Kasi Penanggulangan dan Evaluasi Kebakaran Satpol PP Kota Madiun, Anang Dwi Sulistianto menyampaikan bahwa dia beserta jajaran TNI Polri meluncur ke lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi dari BPBD.
"Dari petugas melaporkan ada kira2 pukul 13.20 WIB. Kita segera meluncur dan mengkondisikannya," tegas Anang.
Anang menjelaskan bahwa petugas membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk memadamkan api. Dia mengaku kesulitan karena masyarakat yang berkerumun ingin melihat secara langsung.
"Unitnya pemadam 3, penembak ada 4. Kalau jumlah personil cukup banyak.Kesulitan terbesar dalam memadamkan api ya seperti biasa, masyarakat ngerecoki. Kita mau kerja mungkin mereka penasaran," pungkasnya. (Ger)