22 April 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Minta Sekolah Harus Mampu Menangkap Problem di Lapangan

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih.

Surabaya - Dalam proses pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, sekolah harus mampu menangkap problem yang berkembang di lapangan untuk segera direspon. Hal ini dilakukan supaya pembelajaran tetap bisa dilakukan.

“Memang target capaian kompetensi tentu tidak bisa disamakan dengan di masa sebelum pendemi. Tidak perlu dituntut terlalu jauh seperti ditarget kompetensi, karena sekarang yang terpenting adalah penanganan pandeminya terlebih dulu,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih.

Dia menandaskan bahwa sebetulnya di masa pandemi tidak ingin ada klaster baru untuk sekolah. Dia mendukung skema yang mengatur KBM tatap muka yang hanya melibatkan sebagian siswa. Untuk itu, lanjutnya, pihak sekolah juga harus pintar-pintar mendesain kurikulum pada masa daring seperti saat ini.

Meski demikian, masih ada beberapa kendala dari system daring, seperti ketidakcocokan system daring untuk semua tempat dan sekolah. Sebab untuk daerah daerah tertentu kondisi sinyal ponselnya ada yang buruk bahkan tidak ada sinyal. Ada juga yang sinyalnya bagus namun terkendala anak dan orang tua yang belum terbiasa dengan teknologi daring.

Terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hari Putri Lestari mengatakan bahwa yang perlu ditekankan pada pembelajaran di masa pandemi ini adalah kesiapan dari pihak sekolah itu sendiri. “Yang pertama yang perlu diperhatikan itu adalah kesiapan kepala sekolah termasuk guru-guru, yang intinya manajemen,” katanya.

Dia menjelaskan, kesiapan dari sekolah termasuk diantaranya adalah dengan adanya komitmen baik dari guru maupun siswa terkait dengan aturan-aturan yang akan diterapkan. Kemudian yang kedua adalah infrastruktur di sekolahnya, apakah kursinya sudah disiapkan sesuai dengan jaga jarak. Termasuk juga sekolah harus menyiapkan tempat pencucian tangan.

“Intinya perlengkapan yang menunjang untuk proses belajar mengajar sesuai dengan aturan dari pemerintah harus ada di sekolah tersebut. Kedua yang tidak kalah penting adalah orang tua dan siswa itu sendiri. Dimana orang tua lebih tahu tentang kondisi apakah anak-anaknya sehat atau tidak. Jika ada anak yang kondisi kurang sehat lebih baik tidak masuk sekolah,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.