
Madiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan Jajaran Forkopimda melakukan rapat koordinasi dengan 14 perguruan pencak silat. Hasil dari kesepakatan tersebut terwujud dalam ikrar yang ditandatangani oleh perwakilan dari seluruh perguruan. Selain itu, 14 perguruan juga menyetujui diberlakukannya sanksi apabila terjadi pelanggaran keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun, Maidi menyampaikan, saat ini Pemkot Madiun sedang fokus menata pembangunan untuk menggerakan perekonomian selain menekan Covid-19. Ia menilai, adanya pertikaian antar perguruan yang terjadi beberapa hari lalu menimbulkan keresahan. Sehingga berdampak buruk pada berjalannya ekonomi di Kota Madiun.
"Kota ini kecil, tapi kecilnya matahari bisa menyinari bumi. Saya ingin Kota Madiun jadi matahari di Jawa Timur bagian barat. Jangan sampai organisasi pencak silat menjadi penghambat sinar matahari. Organisasi pencak jangan jadi mendung," tegas Maidi pada Kamis (24/09/2020).

Maidi juga menjelaskan pada dasarnya semua pencak silat mengajarkan kebaikan. Namun di sisi lain ada oknum yang mengatasnamakan organisasi pencak silat untuk merusak keamanan di Kota Madiun.
Selain menekankan agar tidak mudah terprovokasi, Maidi juga akan menindak tegas oknum yang membuat keributan di Kota Madiun. Sanksi yang ia berikan adalah pendidikan Cinta Tanah Air selama waktu tertentu di Batalyon Infanteri Para Rider 501/ Bajra Yudha. Dengan harapan dapat mengubah pola pikir oknum yang berbuat onar di Kota Pecel.
"Kita sadari bersama, bahwa seluruh pencak mengajari hal-hal yang baik. Kalau ada oknum yang mengibarkan bendera dan berbuat jahat. Saya tidak toleransi. Mulai detik ini hingga kedepannya," jelasnya.

Maidi juga mengimbau agar tidak ada lagi perusakan tugu perguruan. Dengan tegas ia mengatakan bahwa akan merobohkan tugu perguruan di lokasi tempat terjadinya gesekan dan membangun tugu baru dengan 14 logo perguruan didalamnya.
"Tidak ada tugu baru lagi. Kalau ada tugu lama yg bermasalah, kita akan bongkar dan dijadikan tugu bersama. Yang membangun lemerintah," kata Maidi.
Di akhir rapat, perwakilan dari 14 perguruan membacakan ikrar. Kemudian menandatangani sebagai tanda sah-nya kesepakatan bersama. (ADV)