13 April 2025

Get In Touch

Gejolak Ekonomi Dunia, RI Ikut Loyo

Gejolak Ekonomi Dunia, RI Ikut Loyo

Jakarta – Gejolak ekonomi dunia yang sering dibicarakan bukanhanya isapan jempol. Bahkan kondisinya ekonomi dunia kini mulai mengerikan. Beberapaindicator perekonomian Indonesia pun mulai memperlihatkan tanda-tanda ‘loyo’.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bercerita, saat dia menghadiriKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok awal bulan lalu,terlihat jelas kekhawatiran dari para petinggi dunia tentang kondisi ekonomi dunia.

"Dalam tingkat KTT di Bangkok hadir di situ sekjen PBB,Managing Director IMF. Dari semua pembicaraan dengan petinggi itu maka satukesimpulan tampak sekali kekhawatiran para pemimpin dunia mengenai situasi duniasaat ini, baik dari aspek politik maupun ekonomi," ujarnya dalam acara RakernasKadin di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11).

Selain itu laporan-laporan dari IMF hingga World Bank juga mendukungkondisi tersebut. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun dikoreksi menjadi3,2% dari sebelumnya 3,5%. "Untungnya forecast 2020 akan ada rebound jadi3,5%. Tapi ini subject to situation yang terjadi di dunia. Bukan tidak mungkin kembalidirevisi," tambahnya.

Reton juga menyampaikan pernyataan dari Managing DirectorIMF Kristalina Georgieva yang mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadidi 90% Negara dunia. "Jadi global economy is in syncronize slow down.Bahkan lebih suram lagi," ujarnya.

Meski begitu, lanjut Retno, Kristalina menilai ekonomiIndonesia masih cukup baik. Begitu juga dengan kondisi di wilayah ASEAN yangdinilai masih menjadi titik cerah bagi perekonomian dunia.

Namun ditempat terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatibaru saja menyampaikan paparannya terkait realisasi kinerja Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Oktober 2019. Hasilnya, terpantau kondisi ekonomiIndonesia loyo yang tercermin dari rendahnya penerimaan baik dari sisi perpajakanmaupun pendapatan negara lain non pajak.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.