
Surabaya - Dinas Pendidikan Kota Surabaya terus melakukan kajian terkait persiapan dibukanya sekolah tatap muka. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan rencananya sebelum sekolah tatap mula kembali dibuka, para guru dan murid semuanya harus dilakukan swab test
Hal ini berdasarkan finalisasi SOP serta kajian terhadap pembukaan sekolah tatap muka di Surabaya. Hasil finalisasi tersebut diusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Jadi nanti kalau pembelajaran tatap muka kita tidak ingin seminggu buka dua minggu terus tutup. Maka kami harus teliti dan hati-hati semuanya harus di swab termasuk guru dan murid. Saat ini kami sudah melakukan pendataan pada orang tua murid. Adakah orangtua murid yang mempunyai penyakit penyerta? nanti kalau itu (terjadi), muridnya tidak bisa ikut pembelajaran tatap muka,” katanya, Kamis (10/9/2020).
Tak hanya para orangtua murid yang didata, para guru juga didata apakah guru-guru ada yang hamil atau memiliki penyakit penyerta. Kalau nantinya guru tersebut memilki penyakit penyerta maka untuk sementara tidak dapat mengajar secara tatap muka.
“Tapi tetap melakukan daring. Jadi bisa dikatakan sekolah tatap muka ini adalah salah satu alternatif pembelajaran daring. Pembelajaran daring tetap dilakukan begitu juga pembelajaran melalui televisi tetap dilakukan. Karena varian-varian yang nanti menjadi pilihan sehingga semua anak yang mempunyai kemampuan finansial atau tidak itu tetap bisa sekolah,”jelasnya.
Lebih lanjut Supomo mengatakan bahwasanya pihaknya telah mencarikan program CSR untuk anak-anak tidak mampu. Sehingga tidak ada alasan untuk anak di Kota Surabaya tidak sekolah.
“Karena pemerintah sudah berupaya mencarikan CSR juga. Kemarin kita alhamdulilah dapat Rp 4,3 miliar untuk membantu keluarga tidak mampu sehingga mereka tidak ada alasan untuk tidak sekolah. Saat ini pun kami mendatangi anak-anak yang belum sekolah, kan kita punya daftarnya, kita datangi dari rumah ke rumah sehingga mereka kami daftar yang mereka mau,” ujarnya.
Terkait kapan target pembukaan sekolah tatap mula kembali, Supomo menegaskan tidak bisa ditarget sebab harus melihat zona di Surabaya. Ada SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri untuk memberikan petunjuk diperbolehkan atau tidak wilayah tersebut.
“Kajian kita sudah selesai ternyata zona di Surabaya berbeda kita melakukan usulan. Harapan kami kemudian dari usulan itu dikaji oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat nanti responnya bagaimana mengikuti apa yang jadi petunjuk,” pungkasnya. (Ard)