
Mojokerto--Dalam upaya mempercepat penanganan Covid-19 yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Walikota Ika Puspitasari bersama TNI-Polri semakin gencar melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan melalui pesan audio dan banner. Selain itu juga dilakukan pembagian alat cuci tangan pakai sabun (CTPS) pedal dan thermogun.
Terbaru adalah bantuan mesin PCR dan TCM yang diharapkan bisa mempercepat deteksi Covid-19. Alat ini diresmikan pada Rabu 2 Agustus 2020 mesin PCR dan TCM oleh Ning Ita--sapaan akrab Walikota Mojokerto-- di Hall Gajah Mada, RSUD dr. Wahidin Sudirahusada.
Hadir pada acara tersebut diantaranya, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriyadi, Direktur PT. Solusindo, Agus Cahyo Wirawan dan perwakilan dari Korea, Tedy Leslie Kim.
Plt. Direktur RSUD dr. Wahidin Sudirahusada, dr. Triastutik Sri Prastini menyampaikan bahwa bantuan PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebenarnya sudah diterima sejak 21 Juli 2020 lalu dan sudah digunakan. Untuk tenaga pelaksana sudah dilatih di RSU dr. Soetomo dan dilanjutkan dengan pemberian pendampingan secara langsung dari RSUD dr. Wahidin Sudirahusada oleh teknisi dari Korea.
"Kemampuan rumah sakit kami saat ini adalah menguji 33 sampel, sekali running mampu memeriksa 11 sampel. Dalam satu hari mampu 3 kali running, jadi bisa memeriksa sebanyak 33 sampel. Sekali running memerlukan waktu 2 jam dan hingga saat ini RSUD dr. Wahidin Sudirahusada sudah memeriksa sebanyak 389 sampel," jelas Triastutik.
Dalam sambutanya, Ning Ita menyampaikan terima kasih atas bantuan mesin PCR yang telah diberikan, karena dengan adanya alat tersebut sangat bermanfaat bagi penanganan Covid-19 di Kota Mojokerto.
"Dengan PCR ada banyak keuntungan yaitu untuk mempercepat diagnosa Covid-19, ketepatan pelayanan dan pemutusan rantai penularan lebih cepat. Sebelum ada mesin PCR, pasien berada pada masa tunggu yang cukup panjang, sehingga angka yang seharusnya bisa dikatakan sembuh dalam masa tunggu tidak bisa dikatakan sembuh karena hasilnya belum keluar," ungkap Ning Ita.
Masih kata Ning Ita, bahwa dengan adanya PCR menurunkan angka pasien terpapar secara signifikan, meskipun pada sisi yang berbeda jumlah yang terpapar pada kluster baru juga muncul. Walaupun peresmian adanya mesin PCR dikatakan terlambat, namun esensi adanya mesin PCR ini adalah bagaimana ketersediaan PCR untuk membantu dalam menurunkan angka terpapar Covid-19 yang mana angka terpapar Covid di Kota Mojokerto masih cukup dinamis.
"Upaya promotif preventif dalam menghadapi Covid-19, masyarakat harus paham betul bahwa protokol kesehatan adalah vaksin untuk menekan Covid-19. Kami berupaya secara sinergis agar masyarakat semakin sadar bahwa protokol kesehatan adalah kebutuhan dan menjadi benteng yang utama agar tidak terpapar," pungkas Ning Ita.
Berbagai program ini sebagai bentuk pelaksanaan Perwali No. 55 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Mojokerto No. 47 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada kondisi pandemi Covid-19 di Kota Mojokerto.
Sementara itu, Direktur PT. Solusindo dan investor Korea, Tedy Leslie Kim mengatakan, dengan adanya PCR, pihaknya menyatakan siap menyediakan reagen yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto untuk pelaksanaan tes PCR di Kota Mojokerto. (Joe)