
Perdana Menteri Australia ScottMorrison mengatakan sebagian besar pemimpin negara bagian dan teritori telahberkomitmen kembali untuk membuka perekonomian pada bulan Desember.
Di sisi lain, merekatidak mencapai kesepakatan untuk segera untuk mencabut pembatasan perbatasanyang menghambat pemulihan ekonomi.
Australia ini telahterpecah-pecah di sepanjang garis negara bagian, dengan banyak pemimpinmelarang perjalanan dari dua negara bagian terpadat, New South Wales danVictoria, karena adanya penularan Covid-19 dari klaster komunitas. Ini merupakan upaya yang rumit untuk mengarahkan ekonomi keluar dariresesi pertamanya dalam hampir 30 tahun terakhir.
Tujuh dari delapanpemimpin negara bagian dan teritori kembali berkomitmen untuk mencabutpembatasan sebelum Natal, mundur dari rencana semula pada akhir Juli. Negarabagian Australia Barat, yang menjadi pusat industri Australia, menjadisatu-satunya yang menolak.
"Saya akan berusahauntuk menyatukan negara bagian dan teritori sebaik mungkin untuk memastikankita semua menuju ke arah yang sama," kata Morrison setelah pertemuan padaJumat (4/9/2020).
Pembatasan perjalananmenghancurkan industri pariwisata yang sudah lesu menyusul pembatasanperjalanan internasional ditutup. Pembatasan tersebut juga menyebabkankekacauan bagi orang-orang di yang berada di perbatasan negara bagian yangperlu mengunjungi negara bagian lain untuk bekerja atau menjangkau perawatanmedis.
Ada seruan yang terusmeningkat di antara komunitas bisnis, termasuk Chief Executive Officer QantasAirways Ltd. Alan Joyce, untuk mencabut pembatasan.
Morrison telah mendesak negara-negara bagian untuk menyetujui definisi "hot spot" Covid untuk memungkinkan perbatasan dibuka kembali tetapi memungkinkan kontrol yang lebih tertarget pada perjalanan. Tetapi mereka belum mencapai kesepakatan mengenai cara sistem tersebut akan bekerja (Ist).