16 December 2025

Get In Touch

Mata Mo Salah Berkaca-kaca bak isyarat Selamat Tinggal untuk Liverpool

Ekspresi Mohamed Salah saat melambaikan tangan kepada para suporter usai duel Premier League Liverpool vs Brighton berlangsung di Stadion Anfield, pada Sabtu (13/12/2025) malam WIB (AFP)
Ekspresi Mohamed Salah saat melambaikan tangan kepada para suporter usai duel Premier League Liverpool vs Brighton berlangsung di Stadion Anfield, pada Sabtu (13/12/2025) malam WIB (AFP)

SURABAYA (Lentera) -Mohamed Salah tampak berkaca-kaca setelah Liverpool menggulung Brighton 2-0. Momen itu seperti jadi sinyal bahwa Salah telah mencapai ujung karier di Liverpool.

Ekspresi haru diperlihatkan Mohamed Salah setelah pertandingan terakhirnya bareng Liverpool melawan Brighton di Anfield pada Sabtu (13/12/2025).

Pelatih Liverpool, Arne Slot, kembali menurunkannya setelah sebelumnya ia dicadangkan dalam tiga laga Liga Inggris beruntun dan tidak dibawa dalam skuad untuk partai Liga Champions kontra Inter Milan.

Pencoretan dilakukan Arne Slot begitu Mo Salah mengungkapkan kritik usai laga melawan Leeds United pekan lalu.

Seminggu kemudian, Salah kembali tampil sebagai pemain pengganti saat menghadapi Brighton, menggantikan Joe Gomez yang mengalami cedera di babak pertama.

Meskipun tidak mencetak gol, ia berhasil memberikan assist untuk gol kedua Liverpool yang dicetak oleh Hugo Ekitike. Kontribusinya membawa Liverpool meraih kemenangan 2-0.

Setelah pertandingan, Salah melakukan momen penghormatan kepada pendukung di Anfield.

Ia melambaikan tangan, bertepuk tangan, dan mengucapkan terima kasih kepada para penggemar.

Aksi tersebut disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari para pendukung yang mengaguminya.

Ini terjadi sebelum Salah berangkat untuk memperkuat timnas Mesir di Piala Afrika 2025.

Selama beberapa pekan ke depan, Liverpool akan kehilangan sosok penting mereka di lini serang ini.

Namun, gestur Salah tampaknya lebih dari sekedar perpisahan sementara. 

Analisis Ahli Bahasa Tubuh

Darren Stanton, seorang ahli bahasa tubuh, memberikan analisis lebih dalam mengenai perilaku Salah.

Dia menyatakan bahwa Salah menunjukkan "microexpressions of sadness" selama kemenangan atas Brighton, yang mengindikasikan bahwa ini bisa jadi adalah pertandingan terakhirnya di Anfield.

Analisis ini menambah keraguan mengenai masa depan Mo Salah di klub berjulukan The Reds.

Stanton menilai bahwa Salah seperti sedang mengucapkan selamat tinggal kepada publik Anfield yang telah mendukungnya selama ini.

Penyerang yang mengenakan nomor punggung 11 ini menunjukkan tanda-tanda kesedihan yang sangat halus.

Kesedihan tersebut hampir tidak terlihat, namun bisa ditangkap dari ekspresi matanya yang berkaca-kaca dan lambaian tangan yang penuh makna.

"Mohamed Salah terlihat sangat emosional setelah pertandingan melawan Brighton," kata Stanton kepada OLBG Football.

"Saya rasa itu hampir seperti laga terakhir baginya." 

"Jujur saja, saya rasa kita tidak akan melihatnya lagi (di Liverpool)."

"Dia meneteskan air mata saat bertepuk tangan bersama fan, jadi saya pikir itu adalah lagu perpisahannya, semacam ucapan selamat tinggal," jelas Stanton, dikutip Kompas.

Meskipun kontraknya masih tersisa hingga 2027, ketegangan dengan Slot diyakini mempercepat kepergiannya dari Liverpool.

Jika ia berhasil membawa Mesir ke final, Salah dipastikan akan absen hingga akhir Januari, saat bursa transfer pemain sedang berlangsung.

Ini bisa menjadi momen yang tepat baginya untuk berpindah klub.

"Saya pikir meskipun tidak resmi, saya rasa dia tahu di hatinya bahwa dia tidak akan pernah berada dalam situasi itu lagi dan berjalan di lapangan itu lagi," tambah Stanton (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.