MALANG (Lentera) - Permintaan konsumen terhadap bahan makanan, untuk pembuatan kue kering di Malang Raya mengalami peningkatan signifikan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Kondisi ini turut mendorong penguatan konsumsi rumah tangga dan aktivitas ekonomi regional.
Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) Malang, penjualan eceran pada November 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 4,03 persen secara bulanan (month to month/mtm). Pertumbuhan tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas belanja masyarakat, khususnya pada kelompok kebutuhan pokok dan musiman.
"Survei ini bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan dan memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran serta konsumsi masyarakat," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dedy Prasetyo, dalam pernyataan resminya dikutip pada Sabtu (13/12/2025).
Hasil SPE BI Malang mencatat, terdapat tiga kelompok komoditas yang diprakirakan mengalami peningkatan omzet penjualan tertinggi pada November 2025, yakni kelompok kendaraan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok peralatan dan komunikasi di toko.
Dari ketiga kelompok tersebut, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,95 persen (mtm). Capaian ini membaik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi hingga -3,95 persen (mtm).
Menurut Dedy, penguatan kinerja kelompok ini terutama disumbang oleh sub sektor bahan makanan yang tumbuh cukup tinggi, yakni sebesar 5,66 persen (mtm).
Tradisi masyarakat dalam menyiapkan berbagai jenis kue kering sebagai sajian dan hantaran pada momen Nataru menjadi faktor utama melonjaknya permintaan bahan baku.
"Hal tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumen terhadap bahan makanan untuk pembuatan kue kering menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru," terang Dedy.
Selain kelompok bahan makanan, kelompok kendaraan masih menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 6,18 persen (mtm), yang didorong oleh berbagai program promosi seperti DP 0 persen dan kemudahan pembiayaan.
Sementara itu, kelompok peralatan dan komunikasi di toko tumbuh 2,76 persen (mtm), ditopang meningkatnya permintaan perangkat elektronik audio dan video.
Menurut Dedy, meningkatnya konsumsi konten digital dan layanan streaming mendorong masyarakat untuk memperbarui atau meningkatkan perangkat elektronik yang dimiliki, sehingga turut menopang kinerja penjualan kelompok tersebut.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais





.jpg)
