MENDADAK kesepakatan tarif dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dikabarkan terancam gagal. Hal ini setelah pejabat Washington semakin frustrasi terhadap langkah pemerintah RI yang dinilai mundur dari sejumlah komitmen yang telah disepakati pada Juli 2025. Isyarat kandasnya deal tersebut diberitakan laman media asing The Financial Times, Reuters hingga Investing.com pada Rabu (10/12/2025). Bahkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pekan lalu mengatakan, Indonesia menjadi sedikit 'keras kepala'. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan dengan Indonesia pada pertengahan Juli, memangkas tarif "timbal balik" menjadi 19% dari 32% yang telah diancamnya dalam 'surat tarif' kepada negara tersebut pada awal bulan itu. Trump mengatakan bahwa Indonesia telah 'berkomitmen' untuk membeli produk energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.Presiden AS juga mengatakan pada saat itu bahwa "Ekspor AS ke Indonesia harus bebas dari hambatan tarif dan non-tarif". Pemerintahan Prabowo langsung membantah kabar itu. Ditegaskan, kesepakatan perdagangan tersebut masih tetap berlangsung dan tidak ada permasalahan yang menyebabkan perundingan terancam batal. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/11122025.pdf



.jpg)
.jpg)

.jpg)
