SURABAYA (Lentera) – Kekhawatiran operasional bus TransJatim hanya mampu berjalan enam bulan pada 2026 akhirnya terjawab. DPRD Jawa Timur memastikan persoalan pendanaan layanan transportasi itu telah menemukan jalan keluar.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Timur untuk mencari solusi atas kekurangan anggaran tersebut.
Sebelumnya, dana operasional TransJatim yang disiapkan hanya sebesar Rp 160 miliar, jumlah yang disebut hanya cukup untuk membiayai layanan TransJatim selama setengah tahun pada 2026.
Namun setelah Komisi D berdialog dengan TAPD, anggaran itu akhirnya mendapatkan tambahan dari pos dana cadangan.
“Kebutuhan total anggaran operasional mencapai Rp 260 miliar, sementara yang ada baru Rp 160 miliar,” kata Halim, Senin (24/11/2025).
“Setelah pembahasan bersama, ditambahkan Rp 100 miliar sehingga totalnya Rp 260 miliar. Dengan begitu, layanan TransJatim untuk tahun 2026 aman dan seluruh operasionalnya terjamin,” ujarnya.
Politisi asal Bangkalan itu menambahkan bahwa selain memperjuangkan transportasi darat, pihaknya juga mendorong realisasi transportasi laut TransJatim yang akan melayani kawasan Madura.
“TransJatim jalur laut ini akan beroperasi dari Probolinggo menuju Sumenep, Pamekasan, dan Gili Mandangin di Sampang,” jelasnya.
Ia menyebutkan, layanan transportasi laut tersebut direncanakan meluncur pada akhir November ini sehingga masyarakat sudah bisa segera memanfaatkannya.
“Harapannya, masyarakat Madura bisa semakin mudah bepergian ke Pulau Jawa,” katanya.
Di sisi lain, pengguna TransJatim asal Bangkalan, Akbar Permana, berharap layanan TransJatim tetap beroperasi penuh. Ia menilai bus tersebut kini menjadi moda transportasi utama menuju Surabaya.
“Transportasi ini murah dan sangat membantu kami. Saya berharap bus ini terus berjalan supaya kami mudah ke Surabaya,” ujarnya.
Pendapat serupa disampaikan Tri Aswati. Menurutnya, ia dan rekan-rekannya kini lebih mudah bepergian ke Surabaya berkat bus TransJatim. Terlebih pada musim hujan, ia memilih bus dibanding mengendarai motor.
“Kalau bisa armadanya ditambah, karena sekarang sering penuh. Ini menunjukkan masyarakat sangat mengandalkan TransJatim untuk ke Surabaya,” tuturnya. (ADV)
Reporter:Pradita,rls/Editor: Widyawati




.jpg)
